Hasil Diskusi, selas 21 feb 2012
Posted byTopik: Perbandingan definisi seni budaya Islam
—
Ekspresi tentang keindahan
wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang mengantar
menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (sesuai cetusan fitrah)
–(M. Quraish Shihab)
—
Seni Budaya Islam adalah
keahlian mengekspresikan ide dan pemikiran estetika dalam penciptaan benda,
suasana atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah dengan berdasar dan
merujuk pada al-Qur`an dan Hadits (Seyyed Hossein Nasr).
Kelompok 1: (st nur hasanah, maesaroh, M. Mizan, Ridwan V, Turyati, Fitri)
Shihab; definisinya lebih melihat scr umum ttg materi alam.kelebihannya; seni budaya sbg ungkapan rasa syukur & kekaguman thd ciptaanNya shg menguatkan aqidah.kekurangannya; dapat membatasi kreativitas
Nasr : melihat scr lebih detail mengenai budayayaitu mengenai ide & pemikiran.kelebihannya; mendorong manusia untuk berkreasi.
Kelompok 2;(ulfa, nurul, Tri Suyanti, Masnawati, Dwi Puji, Ma'sum, Trisantosa, Taufiq)
kelebihan Shihab & Nasr; melihat aspek budaya dari berbagai segi kehidupan, bersandar kepada sumber pokok agama Islam (al-Quran dan Hadits). kekurangan; tidak bisa menenima budaya yang tidak ada kaitannya dg al-Quran dan sunnah.
Kelompok 3:(haris, ika, zainul, a imam f, dina, m,amir kholid, ghufron)
Sama-sama berbicara estetika, namun Quraisy pandang seni budaya memiliki 3 unsur yaitu alam, kehidupan, manusia, sedangkan Nasr lebih mementingkan produk/hasil.
Shihab; kelebihan; manusia dituntut u/ bisa mengembangkan unsur-unsur alam dan kehidupan lingkungannnya yg sudah ada dan yg sudah dimiliki.kekurangan; sumber acuan kurang jelas/relatif.
Nasr; kelebihan; manusia dituntut untuk menciptakan sesuatu karya baik berupa materi/ materi yg tidak menyimpang dari al-Qur`an dan Hadits. kekurangan; tidak semua orang dapat mengacu pada al-Qur`an dan Hadits karena tidak semua orang memahami.
Kelompok 4:
Shihab; pengertiannya masih perlu diperjelas karena sifatnya masih global. tolak ukur dlam Islam itu yg bagaimana dan seperti apa dalam mengekspresikan ttg keindahah.berusaha mengekspresikan keindahan sesuai dengan fitrah manusia (kebenaran dan keindahan)
Nasr; tolak ukur yg dipakai dalam mengekspresikan estetika/keindahan sangat jelas, yaitu merujuk pada al-Qur`an dan Hadits, ekspresi estetika harus merujuk pada al-Qur`an dan Hadits, baru dikatakan indah. berarti apabila tidak sesuai dg al-Qur`an dan hadits maka tidak indah?
Kelompok 5:(azizah, fian, a zakaria, fikri, enni, vina, ummul)
Shihab; lebih unuversal, pandangannya sendiri (islam), lebih mengarah pada wujud yg sesuai fitrah, dalam memandang sst diekspresikan dlm bentuk wujud shg dapat dilihat kenyataanya.pandangannya universal shg tidak ada batasan u/menilai/memaknai sst
Nasr; merujuk pada al-Quran dan Hatis, dalam memandang sst terkesan terbatas karena harus merujuk pada al-Quran dan Hadits,
Kelompok 6: (eni w, rahmaning, nur hidayatin, imam masyhuri, habib z, rahmat, farid)
Shihab; subjeknya semua umt muslim, olbjekny hanya menampilkan wujud ekspresi manusia.
Nasr; manusia muslim yg memiliki potensi/kelebihan. ia lebih memandang subyeknya hanya u/ orang-orang yang berpendidikan.
7 unsur budaya dlm masy;
kel. 1; masy krapayk yk; kesenian (seni wayang, rebana, hadrah), sistem religi (islam kejawen,khaul), sistem mata pencaharian (kerajinan kayu (meubel), guru), sistem peralatan hidup (memasak dg kompor), sistem organisasi sosial (karang taruna, PKK), sistem pengetahuan (-), bahasa (jawa ngoko dan alus)
kel. 2; masy Sayegan Sleman; bahasa (Jawa), Kesenian (jathilan, sholawat badur, laras madya), religi (Islam mayoritas), mata pencaharian (tani, buruh bangunan, pns), peralatan (sabit, cethok, pachul, ATK), organisasi sos (NU, Muhammadiyah), pengetahuan (bercocok tanam, anyaman)
kel. 3 ; Bumbungan Madura; bahasa (madura), kesenian (seronen), pengetahuan (pembuat garam, bercocok tanan), organisasi sos (Muslimatan, PKK), peralatan hidup (kapal, clurit), matapencaharian (petani garam, petani), religi (NU)
kel.4; Solo; kesenian (gamelan), religi (Islam), mata pencaharian (pedagang, membatik), peralatan hidup (canthing, wajan, anglo), organisasi sos (persatuan pedagang batik Solo), bahasa (Jawa), pengetahuan (cara berdagang, cara membatik)
kel.5; masy Kalimantan; bahasa (Melayu), Organisasi sosial (gasak libas/gerakan asli suku Kalimantan lintas batas), kesenian (tari belian), matapencaharian (petani, berburu), peralatan hidup (lanjung, lesung, mandau/seperti keris, religi (Kal Sel Islam lebih kental), pengetahuan (tidak berbeda dg Jawa, tergantung letak geografisnya)
kel. 6; masy Mlangi; (maulid Nabi, Ramadhan, Dusun pondok pesantren, perajin batik, pendidikan rata-rata pon-pes, organisasi sos blm terstruktur dg baik)