review Tri Santoso
Posted by
TELAAH BUKU
Oleh : Tri Santoso (09410038)
Judul : Pandangan Islam Tentang
Kesenian
Penulis :
Sidi Gazalba
Penerbit :Bulan
Bintang
Tahun :1977
Tebal :94 halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
dunia seni memang sangat pesat. Banyak bermunculan aliran seni maupun produknya
di tengah masyarakat. Produk-produk tersebut antara lain lukisan, patung/arca
pahlawan, patung yesus, patung maria, kaligrafi, ukiran, bangunan rumah, music,
tari dan lain sebagainya. Produk-produk ini sudah familiar di tengah masyarakat
lantaran mereka sudah terbiasa dengan keberadaan karya seni tersebut. Namun demikian,
akhir-akhir ini banyak dari beberapa ormas ataupun kelompok yang secara
terang-terangan menolak karya seni tersebut. Hal ini dikarenakan karya seni
tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama terlebih agama Islam.
Dalam
islam juga berkembang aliran kesenian. Kesenian yang ada dalam islam tidak
bertentangan dengan ajaran islam. kesenian dalam islam dikembangkan dengan
berlandaskan nilai-nilai islam. Namun, kesenian yang berkembang di tengah
masyarakat saat ini banyak dimasuki oleh nilai-nilai asing, sehingga hal ini
perlu untuk diketahui hukumnya.
Dalam
buku karangan sidi gazalba yang berjudul pandangan islam tentang kesenian, bisa
dijadikan rujukan dalam menyikapi karya seni yang akhir-akhir ini beredar di
tengah masyarakat. Buku ini ditulis dilatarbelakangi oleh penolakan mahasiswa
di university kebangsaan Malaysia terhadap kursus tari yang diselenggarakan
oleh UKM. Melihat realita demikian, maka perlu adanya fatwa supaya tidak
terjadi kehebohan. Oleh karenanya sidi gazalba menulis buku ini sebagai jawaban
atas persoalan tersebut.
Latar
belakang terbitnya buku tersebut memiliki kesamaan dengan realita saat ini,
dimana pandangan yang berbeda terhadap kesenian yang mengakibatkan tindakan
kekerasan. Sekiranya perlu adanya fatwa terhadap karya seni saat ini dan buku ini bisa dijadikan rujukan
dalam menyikapi karya seni yang berkembang di lingkungan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak
orang mengatakan seni itu indah, tapi menjawab apa itu seni? Banyak orang
memiliki definisi yang berbeda-beda. Banyak orang menyetujui keindahan dalam
seni, baik itu sesuai dengan norma atau tidak. Lalu bagaimana Islam memandang
seni itu sendiri?
Dalam
buku yang berjudul pandangan Islam tentang seni karya Sidi Gazalba, memberikan
jawaban atas pertanyaan di atas. Buku ini ditulis dalam 5 bab pembahasan. Bab
pertama tentang kebudayaan, pembahasannya diawali dengan pengertian kebudayaan
dan disambung dengan perbedaan masing-masing pendapat. Pandangan manusia atas
kebudayaan dibagi atas tiga tahap, yaitu: primitif, transisi, dan modern.
Pada
bab kedua pembahasan mengenai kesenian. Uraian awal menjelaskan kesenian dari
sudut filsafat kemudian meninjaunya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
peralatan dapur, peralatan mandi, aksesoris dan lain sebagainya. Sepanjang
sejarah manusia selalu ditemukan kesenian dalam masyarakat termasuk aktivitas
agama. Agama memiliki asas perintah dan larangan. Apa yang diperintahakan
itulah yang baik dan akan mendapat pahala sedangkan apa yang dilarang itulah
yang buruk dan akan mendapat dosa.
Ajaran
baik buruk itu dinamakan etika/ moral, sehingga antara agama, seni, dan moral
memiliki hubungan yaitu seni dilahirkan oleh agama, dan etika bertugas
merumuskan ajaran agama tentang baik dan buruk. Setelah itu penulis membandingkan
seni yang ada di barat yang notabenenya sekuler dengan seni yang ada di timur
yang notabenenya integral antara seni dan agama.
Bab
ketiga memberikan penjelasan tentang Islam. Diawali dengan definisi Islam dan
mengaitkannya dengan kebudayaan kemudian ditemukanlah istilah agama samawi dan
agama ardi. Selanjutnya penegasan bahwa Islam itu tidak bisa dilepaskan dari
kebudayaan, kebudayaan harus diamalkan dengan akhlak Islam.
Bab
keempat menjelaskan tentang Islam dan seni. Disini penjelasan lebih mendalam
lagi. Seni Islam dan non Islam memiliki perbedaan yaitu niat dan nilai etika
yang dikandungnya. Agama itu mengandung akhlak, seni harus mengandung nilai
akhlak. Seni merupakan pantulan agama dan kebudayaan. Jadi seni yang merupakan
pantulan agama Islam dan mengandung nilai akhlak adalah seni Islam. Kemudian
penulis menjelaskan berbagai seni dalam Islam seperti keindahan Al qur’an dan
bangunan masjid. Adapun seni yang dilarang dalam Islam adalah: a) seni suara
yang membuat orang lupa pada Allah, khamr, dan Al Qoinat (penyanyi cabul). b)
seni rupa yang ada hubungannya dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala.
Bab
terakhir mengenai kesimpulan yang memberi penjelasan dan penekanan ulang bahwa:
1. seni
adalah bagian dari kebudayaan.
2. Islam
mengatur hubungannya dengan Allah yang membentuk religi/agama.
3. Islam
juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya yang membentuk sosial dan
melahirkan masyarakat.
4. seni
tidak masuk pada wilayah agama, tapi kebudayaan.
5. Seni itu halal.
6. Memandang seni juga halal, tapi karya atau
aktivitas seni yang mendatangkan kemudaratan itu haram.
7. Sesuatu yang halal bahkan yang wajib jika
diisi dengan hal-hal yang menyimpang dari Al Qur’an, maka menjadi haram.
8. Menurut Islam indah dan baik itu berkait
ketat.
Adapun kelebihan dari
buku ini adalah pembahasannya yang sistematis sehingga mudah dan enak untuk
dibaca dan dipahami serta dilengkapi dengan indeks. Kelemahannya adalah masih
terdapat kata-kata yang tidak tepat, hal ini mungkin karena buku ini merupakan
buku lama yaitu terbitan tahun 1977.
BAB III
PENUTUP
Buku
ini akan sangat bermanfaat bagi para pembaca. Dalam buku akan memberikan
pandangan terhadap kesenian, yaitu kebolehan menikmati seni dan
mengembangkannya asalkan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Adpun seni
yang dilarang adalah seni suara yang membuat orang lupa pada Allah, khamr, dan
Al Qoinat (penyanyi cabul) serta seni rupa yang ada hubungannya dengan jiwa
kemusyrikan dan penyembahan berhala.