review Tri Santoso

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI

TELAAH BUKU
Oleh    : Tri Santoso (09410038)
Judul               : Pandangan Islam Tentang Kesenian
Penulis             : Sidi Gazalba
Penerbit           :Bulan Bintang
Tahun              :1977
Tebal               :94 halaman



BAB I
PENDAHULUAN
            Perkembangan dunia seni memang sangat pesat. Banyak bermunculan aliran seni maupun produknya di tengah masyarakat. Produk-produk tersebut antara lain lukisan, patung/arca pahlawan, patung yesus, patung maria, kaligrafi, ukiran, bangunan rumah, music, tari dan lain sebagainya. Produk-produk ini sudah familiar di tengah masyarakat lantaran mereka sudah terbiasa dengan keberadaan karya seni tersebut. Namun demikian, akhir-akhir ini banyak dari beberapa ormas ataupun kelompok yang secara terang-terangan menolak karya seni tersebut. Hal ini dikarenakan karya seni tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama terlebih agama Islam.
            Dalam islam juga berkembang aliran kesenian. Kesenian yang ada dalam islam tidak bertentangan dengan ajaran islam. kesenian dalam islam dikembangkan dengan berlandaskan nilai-nilai islam. Namun, kesenian yang berkembang di tengah masyarakat saat ini banyak dimasuki oleh nilai-nilai asing, sehingga hal ini perlu untuk diketahui hukumnya.
            Dalam buku karangan sidi gazalba yang berjudul pandangan islam tentang kesenian, bisa dijadikan rujukan dalam menyikapi karya seni yang akhir-akhir ini beredar di tengah masyarakat. Buku ini ditulis dilatarbelakangi oleh penolakan mahasiswa di university kebangsaan Malaysia terhadap kursus tari yang diselenggarakan oleh UKM. Melihat realita demikian, maka perlu adanya fatwa supaya tidak terjadi kehebohan. Oleh karenanya sidi gazalba menulis buku ini sebagai jawaban atas persoalan tersebut.
            Latar belakang terbitnya buku tersebut memiliki kesamaan dengan realita saat ini, dimana pandangan yang berbeda terhadap kesenian yang mengakibatkan tindakan kekerasan. Sekiranya perlu adanya fatwa terhadap karya seni  saat ini dan buku ini bisa dijadikan rujukan dalam menyikapi karya seni yang berkembang di lingkungan masyarakat.



BAB II
PEMBAHASAN
            Banyak orang mengatakan seni itu indah, tapi menjawab apa itu seni? Banyak orang memiliki definisi yang berbeda-beda. Banyak orang menyetujui keindahan dalam seni, baik itu sesuai dengan norma atau tidak. Lalu bagaimana Islam memandang seni itu sendiri?
            Dalam buku yang berjudul pandangan Islam tentang seni karya Sidi Gazalba, memberikan jawaban atas pertanyaan di atas. Buku ini ditulis dalam 5 bab pembahasan. Bab pertama tentang kebudayaan, pembahasannya diawali dengan pengertian kebudayaan dan disambung dengan perbedaan masing-masing pendapat. Pandangan manusia atas kebudayaan dibagi atas tiga tahap, yaitu: primitif, transisi, dan modern.
            Pada bab kedua pembahasan mengenai kesenian. Uraian awal menjelaskan kesenian dari sudut filsafat kemudian meninjaunya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti peralatan dapur, peralatan mandi, aksesoris dan lain sebagainya. Sepanjang sejarah manusia selalu ditemukan kesenian dalam masyarakat termasuk aktivitas agama. Agama memiliki asas perintah dan larangan. Apa yang diperintahakan itulah yang baik dan akan mendapat pahala sedangkan apa yang dilarang itulah yang buruk dan akan mendapat dosa.
            Ajaran baik buruk itu dinamakan etika/ moral, sehingga antara agama, seni, dan moral memiliki hubungan yaitu seni dilahirkan oleh agama, dan etika bertugas merumuskan ajaran agama tentang baik dan buruk. Setelah itu penulis membandingkan seni yang ada di barat yang notabenenya sekuler dengan seni yang ada di timur yang notabenenya integral antara seni dan agama.
            Bab ketiga memberikan penjelasan tentang Islam. Diawali dengan definisi Islam dan mengaitkannya dengan kebudayaan kemudian ditemukanlah istilah agama samawi dan agama ardi. Selanjutnya penegasan bahwa Islam itu tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan, kebudayaan harus diamalkan dengan akhlak Islam.
            Bab keempat menjelaskan tentang Islam dan seni. Disini penjelasan lebih mendalam lagi. Seni Islam dan non Islam memiliki perbedaan yaitu niat dan nilai etika yang dikandungnya. Agama itu mengandung akhlak, seni harus mengandung nilai akhlak. Seni merupakan pantulan agama dan kebudayaan. Jadi seni yang merupakan pantulan agama Islam dan mengandung nilai akhlak adalah seni Islam. Kemudian penulis menjelaskan berbagai seni dalam Islam seperti keindahan Al qur’an dan bangunan masjid. Adapun seni yang dilarang dalam Islam adalah: a) seni suara yang membuat orang lupa pada Allah, khamr, dan Al Qoinat (penyanyi cabul). b) seni rupa yang ada hubungannya dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala.
            Bab terakhir mengenai kesimpulan yang memberi penjelasan dan penekanan ulang bahwa:
1.      seni adalah bagian dari kebudayaan.
2.      Islam mengatur hubungannya dengan Allah yang membentuk religi/agama.
3.      Islam juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya yang membentuk sosial dan melahirkan masyarakat.
4.      seni tidak masuk pada wilayah agama, tapi kebudayaan.
5.       Seni itu halal.
6.       Memandang seni juga halal, tapi karya atau aktivitas seni yang mendatangkan kemudaratan itu haram.
7.        Sesuatu yang halal bahkan yang wajib jika diisi dengan hal-hal yang menyimpang dari Al Qur’an, maka menjadi haram.
8.       Menurut Islam indah dan baik itu berkait ketat.
Adapun kelebihan dari buku ini adalah pembahasannya yang sistematis sehingga mudah dan enak untuk dibaca dan dipahami serta dilengkapi dengan indeks. Kelemahannya adalah masih terdapat kata-kata yang tidak tepat, hal ini mungkin karena buku ini merupakan buku lama yaitu terbitan tahun 1977.



BAB III
PENUTUP
            Buku ini akan sangat bermanfaat bagi para pembaca. Dalam buku akan memberikan pandangan terhadap kesenian, yaitu kebolehan menikmati seni dan mengembangkannya asalkan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Adpun seni yang dilarang adalah seni suara yang membuat orang lupa pada Allah, khamr, dan Al Qoinat (penyanyi cabul) serta seni rupa yang ada hubungannya dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala.

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI Label:


Nama/NIM                 : Ridwan Vendi Anggara (09410024)
Judul Buku                : Kritik Seni; wacana, apresiasi dan kreasi
Pengarang                  : Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
Penerbit                      : Pustaka Pelajar
Kota Terbit                : Yogyakarta
Tahun Terbit             : 2008
Jumlah halaman        : vii dan 198 halaman
KRITIK SENI; WACANA, APRESIASI DAN KREASI
A.    Pendahuluan
Kata “kritik” seringkali diartikan sebagai sesuatu yang negative, tetapi yang dimaksud dengan kritik dalam buku ini adalah mengevaluasi dan meneliti karya seni atau literature dengan tujuan memahami latar belakang dan pesan yang disampaikan melalui karya seni tersebut. Fungsi kritik seni ini adalah jembatan informasi terhadap karya seni dan penumbuh apresiasi dan tanggapan. Unsure-unsur kritik seni ada deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi atau penilaian.
Factor yang mempengaruhi karya seni ada factor ekstraestetik, yakni factor di luar bentuk fisik, seperti social, budaya, religi, pendidikan, dll, dan juga ada factor intraestetik, yakni nilai estetik yang ada dalam bentuk fisik. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh para kritikus melalui pendekatan formalism ini antara lain aspek ide, tema, teknik pengolahan material, prinsip penyusunan atau pengorganisasian dalam mengelola kaidah estetis, keunikan bentuk, gaya perseorangan, kreativitas dan inovasi.
B.     Kebudayaan Dan Kesenian
Kebudayaan merupakan symbol khas kelompok manusia yang terbentuk dari keseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implicit. Kebudayaan juga merupakan keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, dan nilai manusia itu sebagai makhluk social. System makna ini digunakan masyarakat pendukungnya untuk berkomunikasi, pedoman sikap, melestarikan, menghubungkan pengetahuan, dan bertindak untuk memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan manusia yang integrative salah satunya adalah menikmati, mengapresiasi, dan mengungkapkan perasaan keindahan. Hal ini muncul karena sifat dasar manusia untuk mengungkapkan jati dirinya sebagai makhluk yang bermoral, berselera, berakal, dan berperasaan. Kesenian menjadi produk estetik yang integral dari kebudayaan. Sehingga kesenian merupakan unsure pengikat yang mempersatukan pedoman bertindak yang berbeda menjadi suatu desain yang utuh, menyeluruh, dan operasional, serta dapat diterima sebagai sesuatu yang bernilai.
C.    Seni Dan Seni Rupa
Menurut Padmapuspita, seni berasal dari bahasa Belanda genie, artinya suatu ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar, atau pengamatan. Seni juga berarti sebagai pengetahuan budaya, pelajaran, ilmu pengetahuan, serta suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan atau ketrampilan dan imajinasi kreatif.
Keberadaan seni rupa karena tampilnya unsur-unsur rupa atau unsur visual yang dapat dilihat secara fisik. Karya seni rupa dapat digolongkan dari berbagai sudut pandang, seperti sudut pandang fungsi atau kegunaannya, dimensi, medium yang digunakan, gaya penciptaan, dan aspek kesejarahannya.
Dari sudut pandang fungsi atau kegunaannya, karya seni terbagi menjadi seni murni (fine art), seni terapan (applied art), dan seni kria (craft).
·         Seni murni adalah seni yang diciptakan khusus untuk mengkomunikasikan nilai estetis dari seni itu sendiri.
·         Seni terapan atau sering disebut design, menurut morris dan Ruskin adalah paduan antara seni dan ketrampilan.
·         Seni kria merupakan karya seni rupa Indonesia asli yang berakar kuat, unik dan eksotis. Seni kria saat ini terletak pada daerah abu-abu antara seni murni dan terap.
D.    Elementer Kesenirupaan
Dasar kesenirupaan yang diperlukan dalam kritik seni adalah pengetahuan tentang medium seni tersebut, meliputi isi, tema, maupun bahan baku pembuatan karya seni. Latar belakang budaya dan sejarah adalah modal penting dalam kritik seni. Melalui pengenalan sejarah, kritikus akan mengetahui cara pengungkapan batin untuk menilai dan memperhitungkan perkembangan seni ke depan.
Berdasarkan bentuk dan dimensinya, terdapat karya seni yang dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni dua dimensi yang bersifat datar, memanfaatkan ilusi perspektif dari hasil perpaduan gelap terang, garis, dan warna. Melalui perpaduan unsur, pikiran, dan perasaan ini mampu diperoleh efek psikoligis bagi yang menikmatinya.
Teori symbol (semiotika) adalah salah satu pendekatan dlam memahami seni rupa. Melalui symbol ini karya seni dapat berisi pesan, dan perasaan misteri sebagai media komunikasi.
E.     Corak Dan Gaya Seni
Mengetahui aliran-aliran seni sangat penting dalam kritik seni guna memahami kecenderungan isi dan tema karya seni. Gaya barok timbul akibat reformasi agama katolik. Gaya ini memfusikan seni arsitektur, lukisan dan patung. Gaya ini mengsubordinasikan pada concetto atau tema untuk membangkitkan tanggapan emosional apresiator sebagai subyek karya seni.
Gaya rococo ditandai dengan keringanan, kerapian, rahmat, dan suatu penggunaan yang berlebihan dari membengkok, format alami dalam barang perhiasan. Gaya naturalism dilukiskan segala sesuatu sesuai dengan keadaan alam, sebagaimana tangkapan mata. Gaya realism cenderung melukiskan kenyataan pahit dari kehidupan manusia.
Romantisme adalah gaya seni yang menitikberatkan pada curahan perasaan, reaksi emosional terhadap fenomena alam, dan penolakan terhadap realism. Karya impressionisme, adalah karya seni yang ingin mengungkap kesan sesaat terhadap subyek karya. Ekspresionisme mengutamakan curahan batin seniman itu sendiri secara bebas. Gaya kubistis menekankan pada wujud bersegi-segi dan berkesan monumental, terutama untuk seni patung.
Futurism adalah suatu gerakan seni di italia yang menghubungkan seni dengan kecepatan mesin dan waktu yang memposisikan pengamat di tengah-tengah gambar. Aliran dadaisme bersifat anti seni, anti perasaan, dan cenderung merefleksikan kekerasan. Surealisme berusaha membebaskan diri dari control kesadaran, seperti orang bermimpi. Abstraksionisme berusaha menggali suatu kenyataan yang ada dalam batin para seniman dalam bentuk fantasi, imaji kreatif, intuisi.
Seni rupa Indonesia modern lahir bersamaan dengan persagi (persatuan ahli gambar Indonesia) tahun 1937. Tapi sekitar satu abad yang lalu, Indonesia memiliki Raden Saleh Syarif Bastaman (1814-1880) yang belajar melukis di eropa. Setelah pascamodernisme, Indonesia perlu menggali identitas khas budaya di tiap daerah agar tidak tergerus dengan identitas nasional yang merebak.
F.     Apresiasi Dan Evaluasi
Apresiasi seni adalah suatu proses sadar yang dilakukan seseorang dalam menghadapi dan memahami karya seni. Mengapresiasi berarti menafsirkan makna yang terkandung dalam karya seni. Kritikus atau pengamat seni harus mengenal aspek-aspek dasar dalam seni seperti yang telah disebut pada bab pendahuluan. Penikmatan karya seni ini merupakan proses dimensi psikologis, interaksi, relatifitas pemahaman yang tergantung dari intelektual dan latar belakang budayanya. Penghayat harus obyektif, mampu membuat ukuran, memfokuskan perasaan, dan memproyeksikan tanpa pengaruh unsure pribadi dengan segala kemampuan imajinasi dan kreativitasnya.
G.    Kriteria Dan Tipe Kritik
Standar kesenian masa lalu tidak bisa diterapkan untuk masa kini karena setiap karya mempunyai ukuran yang berbeda. Penilaian karya seorang seniman, haruslah dikaitkan antara seniman dan standar jamannya. Ukuranpenilaian karya, pertama pada objeknya. Ketika akan menilai harus melepas segala ajaran penilaian dan estetika yang pernah diterima, menyisihkan prasangka dan pikiran sebersih mungkin. Kemudian dalam kekosongan diri tersebut, kita pandang karya seni tersebut menampakkan diri secara utuh kapada diri kita. Kita mencoba menangkap segala informasi pada karya tersebut hingga pada yang “sebenarnya”.
Metode dalam menemukan “seberarnya” ini ialah dengan menyisihkan informasi yang tidak diperlukan. Ada dua kecenderungan dalam penentuan ukuran seni, pertama adalah factor wujud (form) sehingga disebut formalism. Dan kedua adalah factor ide dan ekspresi, sehungga disebut ekspresivisme.
Ada pula yang memandang karya seni sebagai alat atau instrument, dan ukuran seni dipandang dari kegunaannya. Perbedaan macam-macam kritik ini terletak pada cara menimbang yang dipakai. Feldman memandang kritik cenderung pada “oleh dan untuk siapa” kritik seni tersebut ditulis atau diberlakukan, dengan membedakannya sebagai kritik jurnalistik, kritik pedagogic, kritik ilmiah, dan kritik popular.

Kelebihan buku:
1.      Buku ini mencoba meluruskan pandangan orang mengenai arti sebuah kritik.
2.      Buku ini juga memberi informasi mengenai apa yang harus diperiapkan dan dilakukan dalam mengkritisi karya seni.
3.      Buku ini memberi informasi berbagai macam aliran dalam karya seni.
4.      Buku ini juga memberikan metode dan cara mengapresiasi serta jenis kritik yang pantas untuk karya seni.
Kelemahan buku:
1.      Tidak memberikan contoh aliran-aliran seni tersebut seperti gambar atau sejenisnya.
2.      Sejarah seni Indonesia dan ulasannya sangat sedikit, sehingga sulit membayangkan perkembangan kondisi seni Indonesia sekarang ini.
3.      Sebagai mahasiswa PAI, buku ini kurang dalam informasi tentang seni-seni islam dan penerapannya dalam pembelajaran, jadi hanya mengulas bagaimana bersikap dalam mennilai sebuah karya seni.

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI Label:


NAMA: Umul Maghfiroh
NIM :   09410181
PAI C

RESENSI BUKU
Judul Buku    : Kritik Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi
Penulis            : Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
Penerbit          : Pustaka Pelajar
Tebal              : viii + 197
Cetakan          : 1
Buku ini membahas masalah kritik seni dan terdiri dari 7 bab yaitu:
 Bab I pendahuluan,  membahas tentang pengertian kritik seni, tujuan dan fungsi kritik seni, unsur kritik seni, dan aspek yang dikritik.
Bab II kebudayaan dan kesenian, membahas pengertian kebudayaan dan kesenian, pencampuran kebudayaan, perubahan kebudayaan dan  wujud kesenian.
Bab III Seni dan seni rupa, membahas tentang pengertian seni dan seni rupa, media dan teknik dalam seni rupa, fungsi dan nilai seni rupa, dan penggolongan jenis seni rupa.
Bab IV elementer kesenirupaan, membahas pengetahuan dasar seni, elemen seni rupa dan teori symbol (semiotika)
Bab V Corak dan Gaya seni, membahas aliran- aliran seni di Barat dan aliaran seni di Indonesia an Postmodern.
Bab VI apresiasi dan evaluasi, membahas  apresiasi meliputi empati dan distansi psikis, dan evaluasi meliputi metode dan persoalan dalam menanggapi karya seni.
Bab VII kriteria dan tipe kritik, membahas kriteria-kriteria kritik seni dan tipe-tipe kritik seni.

Kritik seni dalam di sini disebut dengan istilah “ulas seni”, “kupas seni” atau :bincang seni.  Jadi mengkritk seni berarti mengevaluasi atau meneliti karya seni. Kritik seni bertujuan memahami karya seni , menemukan suatu cara guna mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni yang dihasilkan serta memahami apa yang ingin disampaikan pembuat karya seni. Sedangkan fungsi dari kritik seni yaitu sebagai jembatan antara karya seni dan penikmatnya, supaya orang yang melihat karya seni memperoleh informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu suatu karya seni dan menumbuhkan apresiasi serta tanggapan terhadap karya seni. Adapun unsur kritik seni terdiri dari  deskripsi, analisis formal, interpretasi dan penilaian. Aspek yang kritik meliputi gaya perseorangan, tema, kreativitas, dan teknik mewujudkan karya.
            Kebudayaan di sini adalah sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan dan nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kesenian merupakan suatu cara seseorang untuk mengekspresikan diri dan memenuhi kebutuhan estetika. Kebutuhan menikmati, mengapresiasi dan mengungkapkan perasaan indah disebabkan adanya sifat dasar manusia yang ingin mengungkapkan jati dirinya sebagai makhluk hidup yang bermoral, berselera,berakal, dan berperasaan. Dalam memenuhi kebutuhan estetik ini kesenian menjadi bagian intregal yang terpisahkan dalam kebudayaan. Kesenian merupakan unsur pengikat yang mempersatukan pedoman-pedoman bertindak yang berbeda menjadi suatu desain yang utuh, menyeluruh dan operasional serta dapat diterima sebagai sesuatu yang bernilai.
Seni adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar, atau pengamatan-pengamatan. sedangkan pengertian seni dalam artian jamak adalah pengetahuan budaya, pelajaran, ilmu pengetahuan serta suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan atau keterampilan. keberadaan seni rupa adalah karena tampilnya unsur-unsur rupa atau unsur visual yang dapat dilihat secara fisik. Unsur-unsur itu antara lain garis, bidang, bentuk, ruang, warna, dan sebagainya. karya seni berfungsi sebagai inspirator jika karya tersebut menjadi sumber inspirasi bagi seniman dalam proses kreatifnya. Di samping itu, juga sebagai sarana informasi untuk mengetahui apa saja yang telah dibuat oleh seniman terdahulu.  Dari sudut pandang fungsi, karya seni terbagi menjadi 3 kategori yaitu seni murni, seni terap atau desain dan seni kriya.
Dasar kesenirupaan yang diperlukan dalam kritik seni adalah pengetahuan mengenai medium seni dalam pengertian luas yang meliputi isi dan tema karya seni dan dalam arti sempit terbatas mencakup bahan baku yang digunakan mengungkapkan isi dengan kelebihan dan kekurangan. Elemen seni rupa meliputi, garis, bidang, warna, tekstur, ruang dan volume, cahaya dan bayang-bayang dan sosok gumpal.  Teori simbolik merupakan salah satu pendekatan dalam memahami unsur rupa. Unsur tersebut bukan merupakansesuatu yang lepas atau berdiri sendiri, melainkan bagian dari kesatuan yang utuh dalam sebuah karya seni.
Ada berbagai macam aliran-aliran dalam gaya seni meliputi aliran-aliran di barat yaitu gaya barok, gaya rococo, naturalisme, realisme, romantisme, ekspressionisme, fauvisme, suprematisme, kubisme, dadaisme, surealisme, abstraksionisme, konstruktifisme, minimalisme, op art dan pop art. Adapun aliran-aliran di Indonesia dimulai denggan munculnya PERSAGI (Persatuan Gambar Indonesia) pada tahun 1937. Karena dalam PERSAGI-lah muncul seni rupa Indonesia modern, dan merupakan organisasi modern pertama yang secara terartur berusaha untuk mengembangkan seni rupa Indonesia modern.
Mengapresiasi adalah sebuah proses untu menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya seni.  Seni bukanlah sebatas benda seni, tetapi nilai-nilai sebagai respons estetik dari publik melalui proses pengalaman seni. Ada berbagai metode dalam menanggapi karya seni yaitu metode induktid, metode empati,  dan metode interaktif. Ada tiga persoalan pokok dalamfilsafat seni, yaitu benda seni sebagai hasil proses kreasi seniman, pencipta seni dan penikmat seni.
Memahami tentang kriteria dan tipe yang mencakup menegakan penilaian karena setiap periode kelahiran karya seni mempunyai standar atau kriterianya sendiri. Standar kesnian masa lalu tidak dapat diterapkan untuk masa kini. Jika ingin menilai karya seorang seniman, mak terlebih dahulu harusa dapat menentukan kaitan antara seniman dan standar jamannya.  Ada 4 tipe-tipe kritik seni yaitu kritik jurnalistik, kritik pedagogik,  kritik ilmiah dan kritik populer.
Begitulah sedikit kupasan buku kritik seni. Buku kritik seni berguna membaca agar mengetahui seni dan berekspresi dengan seni. Buku ini memiliki kelebihan yaitu bahasanya yang mudah dipahami dan terdapat sedikit rangkuman dalam setiap babnya sehingga mempermudah pembaca dalam memahami. Buku ini juga layak dibaca untuk pembaca untuk menambah pengetahuan tentang kritik san kriteria dan tipe kritik.

PERNYATAAN SIKAP (selasa, 6 maret 2012)

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI


oBagaimana hubungan Islam dengan seni budaya?
oMengapa hubungan Islam dengan seni (khususnya) sering tidak harmonis? Bagaimana solusinya?
oApa peran seni budaya bagi Islam, dan (sebaliknya) apa peran Islam bagi seni budaya?
oDalam hubungan antara Islam dan seni budaya, adakah yg lebih mendominasi dan mengapa?
Pernyataan kel. 1;
1.