LAPORAN TOUR BUDAYA
Posted by
LAPORAN TOUR BUDAYA KELOMPOK 6
Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah
Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI
Disusun Oleh:
1.
Eni
Wulandari ( 09410184 )
2.
Rahma
Putrining Tiyas ( 09410194 )
3.
Rahmad
Saputra ( 09410219 )
4.
Hamdani ( 09410235 )
5.
Imam
Mashuri ( 09410269 )
6.
Farid
Al-Suni ( 09410276 )
7.
Habib
Zaman ( 09410271 )
8.
Nurhidayatin
Khotimah ( 09410278 )
9.
Nurul
Ummi Akhinah ( 09410289 )
PAI-C
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
LAPORAN TOUR BUDAYA
PONDOK PESANTREN AL-HAKIM MAN 1
SURAKARTA
A.
PROFIL
PONDOK PESANTREN AL-HAKIM MAN 1 YOGYAKARTA
Pondok
pesantren Al Hakim adalah pesantren yang ada di komplek MAN 1 Yogyakarta.
Semula asrama ini dikhususkan bagi siswa MAK Madrasah Aliyah Program khusus di
era menteri agama RI Munawwir Sazali. Yang kemudian dilanujtkan dengan program
MAK (madarasah Aliyah Keagamaan pada masa Tarmidzi Taher. Dalam dinamikanya
kini program tersebut menjadi jurusan agama. dalam rangka medukung program
madrasah untuk menyiapkan anak didiknya menjadi generasi ulil albab dan tafaquh
fi addin. Maka rumpun agama MAN 1 Yogyakarta berinisiatif untuk membentuknya
menjadi pondok pesantren yang diberi nama pondok pesantren Al Hakim. Atas prakarsa Drs. M. Nawawi M.Si
pondok pesantren Al Hakim telah terdaftar di kanwil Depag DIY dengan nomor
pokok A. 041478
1. Visi
Terwujudnya santri yang bertakwa,
berilmu, beramal, dan berguna bagi agama dan bangsa.
2. Misi
a) Mengembangkan
kemampuan dasar santri menjadi muslim yang tat beribadah dan memiliki
kepedulian social yang tinggi.
b) Mengembangkan
wawasan dalam bidang dirosah islamiyah dan bahasa arab
c) Membentuk
santri yang mandiri dan terampil
3. Tujuan
a) Menyiapkan
santri dalam penguasaan pengetahuan agama
b) Membekali
santri agar mempu berbahasa arab
c) Meningkatkan
pengetahuan santri untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembnagan ilmu
pengetahuan kontemporer
d) Membekali
santri dengan kemampuan leadership dan jiwa interpreneurship erta berbagai
percakapan
e) Meningkatkan
kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale
balik dengan lingkungan social, budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran
agama islam
f) Membentuk
mental kepribadian santri dalam berbagai aspek kehidupan.
B.
Hasil
Tour Budaya Seni Rupa di PONDOK PESANTREN AL-HAKIM MAN 1 YOGYAKARTA
1.
Seni
Qiro’ah
a)
Profil pembimbing Qiroah.
Nama : Suwandi, S.St
Ttl : Bantul, 21 Maret 1988
Alamat : Sawahan, Srimukti, Srandakan,
Bantul
Alamat
tinggal : Masjid Asy Sifa Kepuh Gk
3/1035 Yogyakarta
Riwayat
Pendidikan : SD Negeri Purwon Lulus
tahun 2000
SLTP Muhammadiyah Sanden lulus tahun 2003
SMK Negeri 2 Yogyakarta lulus tahun 2006
UIN Sunan Kalijaga jurusan teknik Industri lulus
tahun 2012
Profesi terakhir :
Guru ekstrakurikuler Qiroah di Pondok Pesantern AL Hakim MAN 1 Yogyakarta, SMAN 1 Bantul dan SD Muhammadiyah Demangan.
b)
Profil ekstrakurikuler Qiroah
Qiroah
merupakan salah satu program ekstrakurikuler
di Pondok Pesantren AL Hakim MAN 1 Yogyakarta. Program ekstrakurikuler
ini wajib diikuti oleh semua santri pondok Pesantren Al Hakim. Meskipun sudah
diwajibkan namun beberapa santri kurang memiliki minat terhadap program ini.
Sehingga ketika pembelajaran berlangsung, terkadang terdapat santri yang tidur
atau sibuk dengan hp masing-masing . Program ekstrakurikuler ini telah berhasil
menyabet juara pada beberapa kejuaraan seperti lomba MTQ yang diadakan oleh
Kemenag, juara 2 dan 3 lomba MTQ yng diadakan oleh UIN Sunan Kalijaga.
c)
Model pembelajaran.
Model
pembelajaran qiroah menggunakan system loloh.
System loloh yaitu suatu system
dimana guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membaca
qiroah baru kemudian santri mengikuti contoh
yang diberikan oleh guru. Selain
mengajar dengan cara perseorangan, guru juga mengajar secara berkelompok. Ada
lima macam lagu qiroah yang diajarkan
yaitu lagu bayati, lagu hijaz, lagu nahawan, lagu rosy, dan lagu syiqa. Lagu
bayati sendiri ada tujuh macam cabang. Dari tujuh cabang tersebut hanya empat
cabang yang diajarkan. Untuk menyelesaikan pembelajaran lahu bayati kira-kira
dibutuhkan waktu 1 bulan. Sedangkan lagu hijaz mempunyai 3 cabang. Jadi dalam
satu kali pertemuan guru mengajarkan satu cabang lagu hijaz. Dalam satu semester,
guru hanya dapat mengajarkan empat dari lima macam lagu qiroah. Ketika
hari-hari biasa pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan jadwalnya yaitu setiap
hari senin setelah magrib sampai isya yang dilaksanakan di masjid Al Hakim MAN
1 Yogyakarta. Program ini diikuti oleh 28 santri. Ketika akan menghadapi lomba,
persiapan latihan qiroah dilaksanakan di masjid Asy Syifa. Persiapan latihan
ini diikuti oleh tiga santri terpilih.
d)
Adapun tujuan dan manfaat kegiatan qiro’ah pondok pesanten al-hakim MAN 1
yogyakarta yaitu :
1. Dengan
adanya kegiatan qiro’ah diharapkan santri dapat melantunkan ayat suci al-qur’an dengan benar dan indah.
2. Dengan
adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu menambah kecintaan santri terhadap
al-qur’an.
3. Dengan
kegiatan tersebut diharapkan santri dapat memperoleh kepuasan dan ketenangan
hati setelah melantunkan ayat suci al-qur’an.
e)
Apresiasi team survey terhadap kegiatan
tersbut.
Kami
selaku team survey sangat salut atas terselenggarannya kegiatan
qiro’ah yang dilaksanakan di pondok pesantren al-hakim man 1 yogyakarta ini. Di
era sekarang ini masih ada ada pondok pesantren di pertangah kota yang tidak
meninggalkan dan malah melestarikan keseian islamya yaitu berupa seni qiro’ah. Akan
tetapi didalam pelaksanaannya masih terdapat santriwati yang kurang bersemangat
dan bersungguh sungguh didala mengikuti kegiatan tersebut dan mereka lebih sering bermain hp
ketika latihan sedang berlangung, oleh karenannya saran dari kami selaku team survey yaitu sebagai upaya penertiban
santri didalam megikuti kegiatan qiro’ah maka diharapkan pengurus pondok
memberikan sangki yang nyata ketika melihat santri ketika latihan membawa hp.
2.
Seni
kaligrafi
Dalam
penelitian tour budaya kami sebenarnya lebih menitik beratkan terhadap seni
qiro’ah yang ada disana akan tetapi pada laporan ini kami akan mengulas
sedikitnya tentang
seni kaligrafi yang juga telah di kembangkan disana.
Kaligrafi merupakan
salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang terdapat pada
bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga mempunyai
nilai estetika. Kaligrafi tersebut antara lain, Kaligrafi Tradisional,
Kaligrafi Klasik, Kaligrafi Modern, Kaligrafi Ekspresif dan Kaligrafi
Kontemporer. Semua jenis kaligrafi tersebut mempunyai kelebihan dan keunikan
tersendiri tergantung dari jenisnya. Kekhasan yang sama pada seni kaligrafi
adalah kreatifitas seniman di dalam memvisualisasikan bentuk karya ciptanya.
Ada yang mempunyai kecenderungan kretifitas
pada objek utamanya saja, ada pula hurufnya masih manual tetapi dipadukan latar
belakangnya yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga kreatifitasnya lebih
diutamakan pada backgroundnya, adapula yang keduanya dipadukan artinya baik huruf
maupun latar belakangnya digayakan sedemikian rupa, sehingga daya cipta bentuk
kaligrafi betul-betul dimaksimalkan. Semuanya memang tergantung dari pencipta
karya tersebut, lebih fokus dan lebih enjoy yang mana atau lebih cocok yang
mana. Atau mungkin tergantung yang diinginkan oleh nilai pasar (tergantung dari
nilai fungsinya). Fungsi kaligrafi tersebut sebagai seni murni (fine art) atau
seni terapan (applied art).
Seni kaligrafi yang ada di pondok pesantren Al Hakim masuk dalam materi
yang diberikan oleh pihak pembimbing
pesantren. Program ini dilaksanakan mulai dari setelah maghrib sampai pukul
20.30. materi khot ditidak diberikan setiap hari karena bergantian dengan
materi lainnya .