Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhamadiyah Surakarta

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI

Nama               : Farid Alsuni
NIM                : 09410276

Identitas Buku
Judul Buku      : Pendidikan Apresiasi Seni (wacana dan  praktik untuk toleransi pluralisme budaya)
Penulis             : Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhamadiyah Surakarta
Penerbit           : UMS
Tahun              : 2004
Kota                : Surakarta
Tebal                : 351 halaman
Isi Buku
Merintis Pendidikan Seni Untuk Apresiasi Keanekaragaman
Desiderata: Pebdidikan Pluralisme untuk Pendewasaan Kehidupan Berbangsa
Pendidikan Seni Dalam Perspektif Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Apresiasi Seni dan Pencerahan Anak Bangsa
Pendidikan Apresiasi Seni sebagai Salah Satu Medium Pengembang SDM Indonesia
Pendidikan seni musik sebagai upaya menumbuhkan daya estetika dan kreativitas anak
Apresiasi seni sekolah dasar agama sumatera barat
Keragaman Seni dan Budaya Dalam Perspektif Puralisme
Pluralisme budaya menurut pandangan islam
Pluralisme budaya nusantara dari perspektif budaya lokal
Pluralisme seni tradisi dalam perspektif adat bersendi syarak di minangkabau
Mengembangkan seni apresiasi seni berwawasan pluralisme berbasiskan masyarakat negeri
Penerapan prinsip pluralisme minangkabau dalam pendidikan apresisasi seni di sekolah dasar
Keroncong: seni Tradisi yang Perlu di Lestarikan
Eksperimentasi Pendidikan Apresiasi Seni
Pendidikan Seni: Berbagai Pengalaman Lapangan ditingkat Sekolah Dasar dan Menengah
Seni Tradisi sebagai Bahan Apresiasi dan Kretivitas dalam Pendidikan seni di Sekolah
Bebagai Pengalaman dalam Pendidikan Seni Krawitan di Tingkat Sekolah Dasar
Sekilas Pengalaman dalam Memberikan Pendidikan Apresiasi Seni Pedalangan untuk Siswa Sekolah Dasar
Pendidikan Apresiasi Seni di Sekolah
Pelaksanaan Program Apresiasi Seni di Sekolah Dasar
Sesi Dialog dan sebagainya.
            Pluralisme (keanekaragaman budaya) adalah suatu keniscayaan. Ia pasti didapati pada setiap masyarakat di mana pun. Teristimewa saat ini, ketika teknologi transportasi dan komunikasi telah mencapai kemajuan sangat pesat.
            Pada intinya proses berjalannya pendidikan akan mencapai kesuksesan jika didukung dengan berbagai sarana prasarana. Salah satunya dengan seni. Jadi seni di dalam buku ini dijelaskan bahwa seni sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan.
            Buku Pendidikan Apresiasi Seni (wacana dan praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya) karya PSB UMS membahas tentang urgensitas seni bagi pendidikan di Indonesia. Karena bangsa ini kaya akan keragaman dari berbagai sudut. Oleh karena itu pemahaman tentang pendidikan seni akan mendukung proses pembelajaran kelas.
Pendidikan Apresiasi Seni setidaknya memperhatikan hal-berikut:
Pertama, apresiasi seni tumbuh dan berkembang berkat kemampuan dan kreativitas yang dapat dikembangkan pada setiap kemampuan peserta didik. Anak didik perlu dirangsang untuk memiliki keinginan menciptakan karya-karya seni karena motiasi oleh tingginya apresiasi dan penghargaan masyarakat terhadap karya-karyanya.
Kedua, kesenian sendiri tumbuh dari dialektika antar unsur dalam sosok budaya masyarakat. Kesenian merupakan bagian dari budaya yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, fungsi kesenian adalah membantu manusia untuk lebih memahami kehidupan disekelilingnya
Ketiga, kita tengah memasuki kehidupan “budaya global” yang menunjukkan semakin mengecilnya batas-batas antarbangsa. Sebagai akibat globalisasi, nilai-nilai hedonistik juga tengah melanda dunia yang akan membawa dampak pada menipisnya rasa solidaritas dan moralitas.
            Pendidikan Indonesia selama ini lebih menomor-satukan ilmu-ilmu eksakta (matematika, kimia, fisika) dan teknologi. Seolah-olah semua anak didik akan menjadi ahli dalam bidang ilmu itu. Padahal, pastilah tidak semua anak yang betul-betul mempunyai kemampuan dalam bidang di atas. Bisa jadi di antara mereka akan menjadi ahli lainnya. Seperti, agama, hukum, politik, ekonomi, dan bahkan mungkin seniman.
            Khusus pendidikan kesenian akan bermanfaat untuk membentuk kecerdasan emosional peserta didik. Menurut Suwaji Bastomi (1990) kesenian dan keindahan menyiratkan nilai rasa dalam arti luas. Karena dalam hidup ini ada banyak hal yang tidak mungkin dipecahkan oleh akal, akan tetapi dapat diselesaikan oleh perasaan.
            Di dalam buku Pendidikan Apresiasi Seni ini isinya sudah begitu lengkap, karena pembahasannya sudah komplit, mulai dari pembahasan yang umum sampai mengkrucut ke pembahasan yang khusus. Yang pembahasaanya di mulai dari merintis pendidikan seni kemudian di lanjut dengan memahami pendidikan apresiasi seni dan pencerahan anak bangsa. Dari sini sudah terlihat bahwa penjelasan itu mengenai pendidikan seni untuk apresiasi berbagai macam budaya yang setelah itu membahas kondisi sosial dengan apresiasi seni dan pencerahan anak bangsa, yang kemudian di lanjutkan dengan macam-macamnya seni dan budaya pluralisme. Jadi menurut sepengetahuan saya buku ini penjelasannya sudah terperinci, adapun buku lain yang lebih terperinci itu pasti ada, tetapi sementara buku yang telah saya baca adalah Pendidikan Apresiasi Seni, wacana dan praktik untuk toleransi pluralisme budaya.

2 komentar:

  1. PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI

    Putu Wijaya menyampaikan,"kinilah Waktunya yang tepat bagi kesenian untuk membuktikan bahwa kesenian adalah aset negara.
    sebuah lagu, sebait sajak, buku novel, sebuah lukisan, tarian, resital musik, pertunjukan teater, dan sebagainya bukan hanya semata-mata hiburan, meskipun memang bisa menghibur.
    kesenian adalah upaya untuk membangun bangsa ini dari dalam batinnya."

    marilah kita generasi berjiwa seniman, wujudkan hal tersebut.(by:khabib zaman)

  1. Unknown

    pengaresiasian seni dan budaya yang objektif dan sesuai dengan ajaran islam memang sulit.. karena dalam apresiasi sangat sarat dengan sudut pandang yang subyektif..

Posting Komentar