NAMA : Rahmad Fitriyanto
NIM :09410219
KELAS :PAI C
Seyyed Hossein
Nasr
SPIRITUALITAS DAN SENI ISLAM
Penerbit Mizan Bandung
Cetakan kedua
September 1993
230 hlm. :24 cm.
Seni Islam seperti berbagai
seni yang suci lainnya, bukan sekedar berkaitan dengan bahan-bahan materi yang
digunakan, tetapi juga dengan unsur kesadaran religius kolektif yang menjiwai bahan-bahan material tersebut. Tak seorang
pun akan menyamakan sebuah gereja gaya Byzantium di Yunani dengan sebuah candi
Yunani, sekalipun sebenarnya batu-batu yang dipergunakan untuk gereja itu
diambil dari candi. Puing-puing bebatuan tersebut disatukan dalam sebuah
bangunan besar yang memiliki tingkat kesadaran yang sangat berbeda di zaman
Yunani kuno. Begitu juga dengan Masjid Bani Umayyah di Damaskus yang
mencerminkan lingkungan spiritual Islami, apapun sejarah bahan-bahan bangunan
yang digunakan.
Oleh sebab itu, masalah
cikal-bakal seni Islam dan kekuatan-kekuatan serta prinsip-prinsip yang
mendasarinya betapapun harus dihubungkan dengan pamandangan dunia Islam itu
sendiri, dengan wahyu Islam, yang mempengaruhi seni suci secara langsung dan
seluruh seni Islam pada umumnya.
Untuk mengilustrasikan lebih
lanjut hubungan langsung antara kesenian dan spiritualitas Islam, seseorang
dapat memperhatikan seni drama, musik, dan tari. Karena agama Islam tidak
berdasarkan ketegangan dramatis antara langit dan bumi atau pengorbanan heroik
dan penyelamatan melalui campur tangan Tuhan, dan juga dikarenakan oleh
karakternya yang tidak mitologis, teater sakral dan religius tidak berkembang
di dalam Islam sebagaimana dapat ditemukan di Yunani kuno, India, dan Eropa
pada abad pertengahan.
Untuk memahami arti seni Islam
seutuhnya, haruslah disadari bahwa seni tersebut merupakan satu aspek dari
wahyu Islam, sebuah penuangan realitas-realitas ilahi (haqa’iq) pada bidang manifestasi material untuk membawa manusia ke
atas sayap-sayap pembebasanya yang indah menuju tempat kediaman asalnya, yaitu
haribaan Tuhan.
Tilawatil Al-Qur’an Al-Karim sebagai seni suci Islam yang bersifat musikal par excellence, merupakan sumber seni suara tradisional, termasuk
kaligrafi, yang merefleksikan pada bidang duniawi tulisan firman-Nya di atas Al-Lawh Al-Mahfuzh, sebagai cikal bakal
seni plastis. Kaligrafi Al-Qur’an menyuarakan wahyu Islam dan sekaligus
menggambarkan tanggapan jiwa orang-orang Islam terhadap pesan Ilahi. Kaligrafi
datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam sehinggga
dapat disebut leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang
sangat istimewa dalam peradaban Islam.
Arsitektur suci Islam par excellence adalah masjid yang
merupakan pembentukan kembali dan ikhtisar dari keselarasan, ketertiban,
kedamaian alam semesta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai rumah
peribadatan kaum muslimin. Akar dari arsitektur Islam ditemukan pada penyucian
kembali alam dalam hubungannya dengan manusia, sebagai wujud primodial yang
tetap menyadari hubungan batinnya dengan Yang Maha Esa maupun dengan
ciptaan-Nya. Sedangkan hubungan arsitektur dan kosmos Islam dengan
kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip kosmologinya digambarkan dengan sangat mengagumkan di dalam Al-Qur’an,
yang kemudian digali secara terinci selama beberapa generasi di sepanjang
sejarah Islam.
Arsitektur suci Islam
merefleksikan realitas makhluk Tuhan melalui ilmu pengetahuan yang menjadi
dasar bagi stuktur arsitektur dan makhluk. Arsitektur marupakan seni par excellence yang berkaitan dengan
pengaturan ruang, dan seluruh arsitektur suci juga diarahkan untuk mencapai
tujuan dasarnya itu dengan menempatkan manusia di hadapan Tuhan melalui
sakralisasi ruang yang dibentuk, diatur, dan disesuaikan dengan berbagai teknik arsitektur. Dalam
arsitektur Islam, sakralisasi tersebut umumnya dicapai dengan menetapkan
polarisasi ruang dengan adanya Ka’bah.
Melalui seni puitis luar biasa
yang dikombinasikan dengan tingkat realisasi spiritual tertinggi, serta dalam
keindahan yang memabukkan, ’Aththar melukiskan bahwa tujuan akhir eksistensi
manusia hanya mungkin dicapai melalui perjalanan burung dengan jiwa yang sepenuhnya
menuju puncak pegunungan kosmik dan bahkan diatasnya, yakni milik orang yang
mampu melihat dengan antisipatif melalui karya dengan inspirasi suci seperti
sajak karya ’Aththar.
Yang memungkinkan Jalaluddin
Rumi menghasilkan karya-karya besar dalam sastra sufi, bukanlah sekedar karena
ia membaca karya-karya pendahulunya atau mengutip sejarahnya, melainkan cahaya
jiwa dan intelek Rumi yang berpadu dengan kemampuan puitisnya. Dia mampu
melintasi horison esoterisme Islam yang sangat luas dan meniupkan ruh baru ke
dalam eksistensi materi. Rumi menciptakan sebuah karya seni yang baru dalam
pengertian ”ciptaan” yang paling luas,
karena perbuatan kreatif merupakan sesuatu yang hanya dapat dihasilkan oleh
perasaan terdalam yang memungkinkan sang seniman masuk ke alam ruh, dan akan
lebih sempurna jika seorang seniman mempunyai tingkat kesucian yang lebih
tinggi pula.
Panggilan untuk shalat (al-adzan) hampir selalu dikumandangkan
dengan lagu, sebagaimana halnya Al-Qur’an Al-Karim yang dapat melagukannya merupakan
hidangan yang sangat bergizi bagi jiwa kaum mukmin, sekalipun secara teknis
melagukan Al-Qur’an tidak pernah disebut sebagai musik, tetapi musiqa atau ghina.
Musik berfungsi untuk
menenteramkan pikiran dari beban kemanusiaan (basyariyyat), dan menghibur tabiat manusia. Ia merupakan stimulan
untuk meliha rahasia ketuhanan (asrar-i
rabbani). Bagi sementara orang, musik merupakan peringatan (’ibrat). Musik tidak diperuntukkan bagi
bagi mereka yang masih berada pada tingkat dasar, apalagi yang hatinya telah
beku, karena akan menyebabkan mereka hancur. Namun, bagi yang hatinya gembira,
tak peduli apakah dia berhasil atau gagal menemukan jiwa, perlu mendengarkan
musik.
Hubungan antara spiritualitas
dan seni Islam dalam bentuk musikal dapat dilihat dengan sangat jelas melalui
musik Persia klasik, yamg merupakan salah satu tradisi musikal masyarakat Islam
yang paling penting dan lestari. Musik Persia tradisional, seperti halnya
seluruh seni yang bersifat spiritual, timbul dari kesunyian. Kadamaian dan
ketenanganya mengejowantahkan keberadaan abadi dalam alunan nada-nada yang
memiliki dunia bentuk dan penampakan, walaupun kebenaran itu sendiri berada di
atas setiap bentuk, determinasi, dan partikulasi.
Seni tradisional Islam hingga
kini tetap merupakan pemberian Tuhan yang sangat agung bagi kaum muslim dan
juga bagi semua orang yang peka untuk menghidupkan kembali kekuatan keindahan
apabila dipadukan dengan kebenaran. Seni ini memberikan tempat perlindungan dari
prahara dunia modern ;ia bertindak sebagai sumber kehidupan untuk menggairahkan
kembali tubuh dan jiwa serta sebagai pendukung untuk meerenungkan kembali
hakikat tertinggi yang menuntut menuju Hakekat Terakhir itu sendiri. Seni Islam
memenuhi tujuan dan fungsinya sebagai penopang dan pembantu ajaran Al-Qur’an
itu sendiri dengan bertindak sebagai pendukung untuk mencapai tujuan Islam.
Tujuan ini adalah kesadaran akan Yang Maha Esa melalui keindahan bentuk, warna,
dan bunyi yang memikat sebagai teofani
yang menjelmakan dirinya secara fisik dalam bentuk yang terbatas, namun intinya
menuntut menuju Yang Tak Terhingga dan bertindak sebagai sarana untuk mancapai
Yang Maha Benar (Al-Haqq) lagi Maha
Mulia (Al-Jalal) serta Maha Indah (Al-Jamal).
6 komentar:
dalam hal ini saya perpendapat bahwa hubungan antara spiritualitas dan seni islam hanya bersifat semu,artinya hal itu cuma dapat dilihat melalui media .yaitu diantaranya melalui seni musik.
ahmad kholid muhabib
09410132
dalam menhidupkan jiwa manusia dapat digugah melalui seni, sehingga penanaman karakter melalui seni itu akan lebih efektif..
dwi puji lestari
09410066
pai.c
sodara kolit neskipun semu akan tetapi seni itu dapat membekas dalam jiwa.
dwi puji lestari Pai C_09410066
begitu agungnya seni sehingga bentuk pengejawantahannya pun beragam sesuai dengan emosi jiwa yang dialami oleh orang yang mengekspresikannya...namun dengan seni tilawah orang akan merasakan kedamaian tersendiri dalam jiwanya...
yang ingin saya tanyakan pengertian dari par excellence itu apa???
tlg dijawab ya..trimaksh.
begitu agungnya seni sehingga bentuk pengejawantahannya pun beragam sesuai dengan emosi jiwa yang dialami oleh orang yang mengekspresikannya...namun dengan seni tilawah orang akan merasakan kedamaian tersendiri dalam jiwanya...
yang ingin saya tanyakan pengertian dari par excellence itu apa???
tlg dijawab ya..trimaksh.
eni wulandari (09410184)
par exellence kayakya sudah di bahas tlg di bca lebih lengkap ya....
Rahmad F (09410219)
Posting Komentar