Nama : Imam Masyhuri
NIM :
09410269
Judul Buku : Pendidikan Apresiasi Seni
Penulis : Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas
Muhamadiyah Surakarta
Penerbit : UMS
Tahun : 2004
Kota : Surakarta
Tebal : 351 halaman
Pluralisme (keanekaragaman budaya)
adalah suatu keniscayaan. Ia pasti didapati pada setiap masyarakat di mana pun.
Teristimewa saat ini, ketika teknologi transportasi dan komunikasi telah
mencapai kemajuan sangat pesat.
Pada intinya proses berjalannya
pendidikan akan mencapai kesuksesan jika didukung dengan berbagai sarana
prasarana. Salah satunya dengan seni. Jadi seni di dalam buku ini dijelaskan
bahwa seni sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan.
Buku Pendidikan Apresiasi Seni
(wacana dan praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya) karya PSB UMS membahas
tentang urgensitas seni bagi pendidikan di Indonesia. Karena bangsa ini kaya
akan keragaman dari berbagai sudut. Oleh karena itu pemahaman tentang
pendidikan seni akan mendukung proses pembelajaran kelas.
Pendidikan Indonesia selama ini
lebih menomor-satukan ilmu-ilmu eksakta (matematika, kimia, fisika) dan
teknologi. Seolah-olah semua anak didik akan menjadi ahli dalam bidang ilmu
itu. Padahal, pastilah tidak semua anak yang betul-betul mempunyai kemampuan
dalam bidang di atas. Bisa jadi di antara mereka akan menjadi ahli lainnya.
Seperti, agama, hukum, politik, ekonomi, dan bahkan mungkin seniman.
Khusus pendidikan kesenian akan
bermanfaat untuk membentuk kecerdasan emosional peserta didik. Menurut Suwaji
Bastomi (1990) kesenian dan keindahan menyiratkan nilai rasa dalam arti luas.
Karena dalam hidup ini ada banyak hal yang tidak mungkin dipecahkan oleh akal,
akan tetapi dapat diselesaikan oleh perasaan.
Kelebihan buku ini banyak
menyampaikan bahasan pendidikan seni bagi pluralitas bangsa Indonesia. Sebagai
seorang pendidik atau pengamat pendidikan perlulah membaca dan memahami buku
ini. Bahasa yang digunakan lumayan bisa dipahami untuk kalangan mahasiswa.
Sedangkan kekurangan dari buku ini
mungkin terletak pada kurang adanya pembahasan fakta yang sedang terjadi di
masyarakat.
2 komentar:
dwi puji lestari
09410066
pai-c
kalau begini solusi pluralisme adalah integrasi seni dalam pendidikan..
okee good luck kawan.. ayoo sebagai guru kita mulai dari dri kita sendiri:)
mungkin bisa dibahas di review saudara bagaimana pendidikan seni bagi pluraitas bangsa indonesia. Penjelasan dalam review saudara terlalu singkat.. tapi good luck buat saudara..
Posting Komentar