resensi buku
Posted by
Nama : Achmad Zakaria
Nim :
09410151
Jurusan : PAI C
Judul buku : Estetika Islam; Menafsirkan Seni dan Keindahan
Penulis : Oliver Leaman
Penerbit : Mizan, Bandung
Cetakan : I, Maret 2005
Tebal buku : 315 Halaman
Karya
seni dalam khazanah pengetahuan islam tergolong cukup langka. Berbeda dengan
manuskrip bidang keislaman lainnya seperti tafsir, teologi, fikih, dan tasawuf,
perkembangan estetika Islam, agaknya, jauh tertinggal daripada bidang kajian
yang telah disebutkan.
Perhatian
kaum muslim terhadap nilai estetika Islam tampaknya juga tidak begitu antusias.
Buktinya masyarakat Indonesia, sebagai pemeluk mayoritas Islam, masih minim
pengetahuan aspek-aspek estetika Islam monumental yang pernah tercipta saat peradaban Islam
berkembang spektakuler, baik di kawasan Arab maupun Timur tengah, khususnya
Persia dan Baghdad.
Sekalipun
terdapat buku yang mungkin agak berharga bagi Islam, yakni Atlas Budaya Islam
karya Ismail Raji al Faruqi dan Seni Islam dan Spiritualitas karya Seyyed
Hussein Nasr, belumlah mewakili untuk memaparkan nilai-nilai estetika Islam
yang pernah terukir di zaman keemasan Islam.
Stagnasi
peradaban seni Islam hamper tak kunjung bangkit. Krisis karya seni Islam tentu
ada sebuah something luck untuk tidak menyebutnya something wrong dalam memahami
makna dan hakikat seni dalam konteks Islam. Akibatnya, kini generasi muslim
terasa kehilangan jejak dan akar-akar tradisi estetika Islam yang sangat
berharga.
Buku
yang ditulis Oliver Leaman ini mengajak kaum muslim agar mau melihat kembali
akar sejarah estetika Islam. Estetika Islam yang hanya diwujudkan dalam bentuk
kaligrafi arabes, lukisan atau gambar, music, dan seterusnya bukanlah
satu-satunya ekspresi seni islam, melainkan bisa ditampilkan secara modern
sesuai dengan konteks zamannya.
Kritik
Leaman terhadap ekspresi seni yang selama ini ditampilkan adalah tidak adanya
corak dan kekhasan yang dimiliki seni Islam. Citra seni Islam, tak jauh beda
dengan seni-seni umumnya. Lalu apa yang menjadi titik beda dari seni yang lain?
Disinilah
pentingnya melacak kembali akar-akar estetika Islam. Relasi estetika Islam dan
sejarah social harus dipahami secara utuh dan komprehensif. Dulu, seni Islam
dicipta dari multiaspek, yakni menyiratkan aspek social, aspek moral, dan
spiritual (teologis) yang memiliki pesan-pesan tersirat sangat tinggi. Namun,
belakangan ini, seni cenderung menampilkan diri sebagai nilai seni tidak lagi
mengemban nilai positif.
Dari
buku inilah Leaman berani mengemukakan alas an bahwa ada sebelas kesalahan umum
tentang seni Islam. Setidaknya, terlihat bahwa seni Islam masih
dibayang-bayangi dua sumbu utama, yaitu antara nilai esoteric dan nilai
eksoteris. Kaum sufisme misalnya, lebih mengekspresikan nilai seninya lewat
jalur esoteric. Sedangkan di luar itu, ada yang menginginkan seni Islam harus
tampil dengtan wilayah eksoteris saja.
Kelebihan:
Buku
ini dapat dengan mudah dipahami dalam artian memahami estetika itu dapat lebih
memaknai estetika didalam islam.
Kekurangan
:
Pada
buku ini terdapat beberapa hal yang kurang pas dengan realitanya seperti yang
tertulis pada halaman 212. Pada buku tersebut.
7 komentar:
dwi puji lestari
09410066
pai-c
manrik untuk ditelisik buku oliver ini menurut sya karena dilihat dari resensinya sodara zaka menunjukan bahwa oliver ini ingin mengugah kesadaran muslim akan pentingnya seni dalam kehidupan.
nilai esoteric dan eksoteris yang dituliskan sdra zaka, konsepnya seperti apa? mungkin bisa dijelaskan.
jelas buku ini sangat menarik untuk ditelisik lebih mendalam, konsep esoteric dari kesenian disini itu berdasarkan pada bagaimana seseorang memandang seni itu khususnya dalam kajian keislaman, dan konsep eksoterisnya yaitu kesenian dipandang sebagai suatu yang menjadi bagian dalam kehidupan yang mewarnai kehidupan diliat dari sisi orang memandang seni itu dari estetika dan etikanya.... terimakasih
lets find more....
saya sangat setuju dengan pernyataan ini " Relasi estetika Islam dan sejarah social harus dipahami secara utuh dan komprehensif. Dulu, seni Islam diciptakan dari multiaspek, yakni menyiratkan aspek social, aspek moral, dan spiritual (teologis) yang memiliki pesan-pesan tersirat sangat tinggi. namun dewasa ini seni yang di harapkan multiaspek seiring berkembangnnya zaman kehilangan aspek moral dan spritual..By NURUL UMMI AKHINAH 09410289
nah dalam buku ini tadi dijelaskan kalau arah atau corak kebudayaan islam sendiri belum memiliki ciri khasnya, kalau menurut saudara zaka sendiri kira-kira yang sesuai itu yang seperti apa ya?
Posting Komentar