RESENSI BUKU

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI


Nama : Siti Maesaroh
NIM    : 08410197

PENGEMBANGAN BUDAYA DAN SENI  DALAM ISLAM

Judul buku                  : Pribumisasi Islam melalui Seni-Budaya Jawa
Pengarang                  : Dr. Sutiono  
Penerbit                      : Insan Persada
Kota terbit/ tahun       : Yogyakarta/ 2010
Tebal buku                 : 135 lembar

Buku ini secara umum membahas peran sebuah seni pertunjukan musik tradisi Jawa untuk kepentingan dakwah Islam. Di dalamnya terdapat pemahaman awal mengenai langkah-langkah kultural syiar Islam yang diekspresikan melalui seni budaya Larasmadya. Kontinuitas dan perubahan kehidupan sebagai indikasi tumbuh suburnya seni pertunjukan musik tradisi ini ditunjang oleh perannya di masyarakat sebagai ekspresi seni dakwah Islam yang di dalamnya mencerminkan adanya roh dan energy yang dapat menggerakkan hati para pemain Larasmadya dalam membangun silaturahmi bersama melalui saluran estetis.
Buku ini terdiri dari beberapa bab, diantaranya:
BAB I             : Akulturasi Budaya Jawa Islam
Bab ini memaparkan akulturasi budaya Jawa-Islam, dimana budaya Jawa yang ada di kemas dengan nuansa Islam. Kesenian paling menarik dan masih bertahan adalah kesenian larasmadya, merupakan bentuk musik tradisi dengan instrumen: terbang, kendhang jawa dan kenthing (saron kecil).
BAB II : Wacana Seni Dakwah
Mempelajari beberapa hasil tulisan dari berbagai buku, kamus, ensiklopedia, laporan studi, makalah seminar dan jurnal untuk melihat seni dakwah.

BAB III : Seni Budaya Jawa sebagai Wadah Syiar Islam  yang Bijaksana
Seni budaya Jawa yang dimanfaatkan sebagai wadah syiar Islam yang bijaksana dapat ditengok dalam seni pertunjukan musik tradisi Jawa larasmadya. Larasmadya merupakan kesenian yang di dalamnya terdapat teknik beserta estetisnya.
BAB IV : Sejarah Perjalanan Seni Dakwah Larasmadya
Perkembangan seni larasmadya di wilayah utara Daerah Istimewa Yogyakarta tidak luput dari seni larasmadya di daerah Surakarta sebagai cikal bakal lahirnya kesenian tersebut. Penyebaran kesenian larasmadya dari desa ke desa sudah berjalan bertahun-tahun dan tidak ada putusnya hingga kini.
BAB V : Bentuk Ekspresi Seni Dakwah
Bentuk penyajian larasmadya meliputi pemain (20 orang tiap kelompok), instrument music (terbang kempul, terbang gong, kendhang batangan/ kendhang coblon, kenthing thingthong dengan dua bilah nada), teks larasmadya, tempat pertunjukan (dapat di segala tempat), waktu penyajian (malam hari), posisi penyajian (para pemain duduk bersila dan posisi tangan ngapurancang kecuali penabuh, komposisi duduk pemain terbagi/ terbilah menurut golongan usia dan tugas pemain).
BAB VI : Komunitas Seni Dakwah
Komunitas kesenian larasmadya berkembang di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam khususnya wilayah utara Daerah Istimewa Yogyakarta.
BAB VII : Inferensi Seni Dakwah
Teks larasmadya dari isinya sebagai ekspresi dakwah melalui metode content analysis, yakni mengungkap makna tembang-tembangnya.
BAB VIII : Musikalitas Islam
Terbang disebut sebagai instrumen musik Islam, karena pada kenyataanya tidak dijumpai dalam musik Gereja, iringan upacara agama Hindu, musik Buddha dll. Melodi tembang larasmadya mempunyai ciri khas keislaman dianalisis dari kemiripan melodi yang terdapat dalam pujian, singiran dan shalawatan Maulud
BAB IX : Ekspresi Seni Dakwah
Ekspresi seni dakwah meliputi: ekspresi dakwah, dakwah lewat selawat, aktifitas tradisi dan dakwah (jamaah seni dakwah, peringatan nuzulul Qur’an, memeriahkan MTQ, upacara selapanan bayen, mengarak mustaka masjid, sunatan), ongkos dakwah (mengisi uang kas).
BAB X : Kesimpulan
Pribumisasi Islam digariskan untuk mengakomodasikan ajaran normative yang berasal dari Tuhan dengan aktifitas kebudayaan yang dibuat manusia tanpa harus menggeser identitas dan menghilangkan elemen-elemen baik dari Islam maupun budaya. Dalam realitanya, Islam dan budaya dapat menyatu untuk membumikan Islam ke tanah Jawa. Terminologi pribumisasi Islam berusaha untuk menjaga budaya setempat agar tidak lenyap, terlihat dalam aktifitas tradisi kesenian larasmadya. Meski di ikuti orang abangan, tetapi kesenian ini mampu meredam konflik internal masyarakat Jawa terutama para petani pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa pribumisasi Islam melalui seni-budaya Jawa dapat berjalan lancar sesuai dengan kultur budaya.
Kelebihan buku ini didasarkan data di lapangan yang menyebutkan jumlah kelompok seni-budaya Jawa setiap tahunnya. Sedangkan kekurangannya terletak pada penulisan kata yang kurang lengkap, penggunaan kata dalam bahasa Jawa yang masih memerlukan keterangan lebih lanjut agar dapat dipahami semua orang.

1 komentar:

  1. Haris ILmawati

    seni budaya islam yang sangat beragam tersebut bisa dijadikan alternatif pembelajaran PAI yang sangat menarik bagi peserta didik, oleh karena itu sudah seharusnya kita mengetahui lebih dalam tentang seluk beluk seni budaya islam seperti yang terangkum dalam buku karya Dr.Sutiono tersebut. Saya rasa buku ini pantas untuk mendapatkan apresiasi dan menjadi rujukan yang bagus bagi calon guru PAI untuk pengembangan seni budaya islam dalam PAI.

Posting Komentar