RESENSI BUKU

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI


Nama   : Dina Munawaroh
NIM    : 09410109
Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis
Resume                        : Buku
Judul Buku                    : Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis
Jumlah Halaman             : 202
Nama Pengarang           : Dr. Faisal Ismail., M.A
Pengantar
Sebelum peresum menguraikan lebih lanjut mengenai buku ini peresum merasa perlu untuk memberikan suatu titik tolah biar kemudian pembaca lebih mudah untuk memahami apa yang terkandung di dalam buku ini, seperti yang pengarang buku memberikan pengantar kepada pembaca yang tentunya peresum juga ingin mengulas kembali apa saja yang di utarakan oleh pengarang buku dalam hal ini pengarang buku bapak Dr. Faisal Ismail, ia membagi menjadi empat bagian untuk bisa lebih mudah memahami dari intisari buku yang ia tulis. Bagian pertama, ia mencoba menyoroti secara umum sosok dan situasi pendidikan dan budaya Islam di Indonesia. Dalam bagian ini ia menyajikan dan memaparkan suatu analisa terhadap timbulnya krisis-krisis di bidang pendidikan dan kebudayaan yang di hadapi umat Islam. Seperti ia juga mengutip dari hal-hal yang di urakan oleh penyair terkemuka yakni Dramawan WS Rendra yang mengemukakan suatu tesis bahwa salah satu krisis yang cukup memperihatinkan yang terjadi dikalangan umat Islam Indonesia adalah bahwa mereka kurang bersahabat dengan ilmu pengetahuan.
Kemudian bagian kedua Faisal Ismail mengupas perihal subordinasi agama terhadap kesenian atau sebaliknya, dalam bagian ini Faisal Ismail berupaya untuk memberikan suatu pemahaman tentang agama kemudian hubungannya dengan kebudayaan yang mana ia ingin melihat bagaimana seorang budayawan atau seniman muslim mampu untuk memandang, menghayati, mendekati dan menafsirkan Tuhan. Dalam hal ini penulis memandang sangat perlu untuk kita ketahui hal apa saja yang terkandung dan apa saja yang ingin di kemukakan oleh Faisal Ismal.

 Bagian ketiga Faisal Ismai ingin mencoba untuk mendiskusikan tentang Islam dalam kaitannya dengan moralitas dan modernitas. Ia mencoba mencari bagaimana posisi Islam yang berhadapan dengan pergeseran nilai-nilai moral yang terjadi di dunia barat, yang kemudian di rasakan oleh kita yang dari dunia timur. Faisal Ismail mengemukakan pendapatnya juga mengenai hal tersebut yang ia bahasakan bahwa doktrin Islam tentang moral tidak memerlukan redefinisi dalam menghadapi arus moralitas baru yang terjadi di barat. Di bagian ini juga Faisal Ismail mencoba untuk mencari pembuktian persoalan pendirian kaum muslim dan wawasan Islam yang berhadapan dengan isu-isu sentral mengenai modernisasi.
Bagian keempat Faisal Ismail mengawali dengan sketsa sejarah bagaimana kebangkitan kebudayaan Islam ia mencoba menguraikan dari abad 8 hingga 13 M. Setelah menikmati masa-masa keemasan dan kejayaan selama lima abad, umat Islam dan kebudayaannya runtuh yang kemudian penguasaan ilmu pengetahuan di ambil alih oleh Barat. Kemudian Faisal Ismail mencoba untuk memberikan suatu pemahaman bahwasanya masih ada peluang untuk mengembalikan kembali kejayaan Islam.
Pembahasan
A.     Islam dan Kebudayaan di Indonesia
1.      Potret Kebudayaan Islam di Indonesia
Mengenai hal ini seorang penyair ulung WS Rendra, ia mencoba menguraikan bagaimana potret umat Islam dan disini Rendra mencoba mengupasnya dengan membagi menjadi tiga. Pertama ia katakan umat Islam tidak hadir secara fungsional dalam tata kehidupan masyrakat. Maksudnya, eksistensi umat Islam memang besar, akan tetapi mereka tidak mampu mempungsikan kebesarannya. Kedua, umat Islam seakan-akan bukan sahabat kemanusiaan lagi. Maksudnya, umat Islam telah mundur dalam bidang seni budaya. Ketiga, umat Islam cendrung menjadi masyarakat tertutup. Dari ketiga uraian rendra ini peresum mengatakan bahwa dalam kaitannya dengan kebudayaan Islam di Indonesia kita memang kaya dan kita memang besar, namun kekayaan kita tidak mampu untuk kita mamfaatkan dan kebesaran kita tidak mampu kita tunjukkan kepada dunia.
2.      Strategi kebudayaan dan pembaharuan pendidikan
Berbicara mengenai strategi kebudayaan dalam suatu segi harus bermakna dan berintikan pembaharuan pendidikan islam, karena pendidikan merupakan subsistem dalam keseluruhan satuan budaya pendidikan dan kebudayaan dapat dipandang sebagai refleksi kehidupan intelektual dan kultural ummat dalam perjalanan misi sejarah yang di sandangnya.
3.      Kritik atas Pemikiran Kebudayaan Gazalba
Dalam hal ini Faisal Ismail menilai dan sebagian dari pengamat masalah kebudayaan di Indonesia, khususnya di kalangan umat Islam, hampir dapat dipastikan mereka mengenal Sidi Gazalba. Disini Faisal Ismail mengkritisi pemikiran dari Gazalba yang mengatakan “Islam adalah agama dan kebudayaan”. Ide ini sudah tersebar luas dan banya orang yang menerima namun menurut Faisal Ismail, ide Gazalba mengandung kesalahn fatal dilihat dari segi ilmiah dan sudut akidah diniyyah.

B.     Keberimanan dan Kebersenimanan
1.      Agama dan Kesenian
Dalam hal ini persoalan kesenian dan agama akan menimbulkan akibat-akibat yang menyangkut kedua simbol itu terhadap kesenian akan timbul akibat negatif begitu pula tehadap agama akan timbul juga akibat negatif. Sedangkan segi positifnya adalah nampaknya sosok kebesaran agama yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
2.      Posisi Kesenian Islam Kontemporer
Kalau menelaah apa yang dikatakan oleh Kontowijiyo, bahwa dalam waktu dekat kesenian islam di Indonesia akan mengalami kemacetan, maka kita akan menyaksiskan suatu potret muram dunia seni budaya Islam di Indonesia. Dan untuk saat ini kesenian-kesenian Islam sudah terhempit dengan perkembangan zaman perkembangan yang membuat budaya-budaya Islam tengelam.
3.      Seniman, Imajinasi dan Tuhan
Seorang penyair memiliki cara tersendiri untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, di tunjukkan dengan pemberontakan diri penyair tehadap keyakinan yang pernah dianutnya, dalam hal ini ia lebih mencoba untuk membuka semua pikirannya untuk berimajinasi mencari suatu kebenaran yang menurutnya itu bisa dikatakan benar dan adil, jadi ia lebih suka di bebaskan dalam berfikir dari pada tikekang.
C.     Islam, Moralitas dan Modernitas
Perkembangan zaman membuat manusia lupa akan kodratnya ia hanya cendrug memikirkan kesenangan sesaat, tampa memikirkan persoalan yang akan terjadi nanti, lihat saja dengan perkembangan mode agama pun bisa hilang dari ingatan, dunia mode adalah dunia yang gemerlap, apabila kita secara seksama, mengikuti perkembangan mode, maka sesuatu yang segera tampak adalah bahwa mode itu tidak statis tetapi terus menerus mengalami perubahan.
D.    Islam dan Kebudayaan Global
Dalam konteks ini seperti prolog yang diawal peresum sampaikan dalam masalah Islam dan Kebudayaan Global ini cendrung di telaah persoalan sejarang hal inilah yang dilakukan oleh Faisal Ismail, di dalam menganalisa dari persoalan paradigma atau cara pandang untuk mengetahui sejauhmana perkembangan kebudayaan Islam di Indonesia. Dari hal tersebut juga kita sebagai peresum juga lebih cepat menelaah dari apa yang ingin kemudia di tuangkan oleh Faisal Ismal dalam buku yang di tulis yang bertemakan Paradigma Kebudayaan Islam,Studi Kritis dan Refleksi Historis, yang mana di bagian akhir ini Faisal Ismail mencoba menelaah dari sejarah kebangkitan Barat, kemudian melihat dari potret Muslim, umat terbaik, kemudian ia mencoba menumbuhkan kembali kesadaran kultural untuk mengankat kembali kejayaan Islam.
Kritik Buku
Dalam pandangan peresum setelah menelaah dari uraian yang di sajikan di dalam buku Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis, dan Refleksi Historis, ini kurang begitu membangkitkan semangat kepada pembaca di karnakan pencelasan yang di tuangkan dalam buku terlalu melebar dan kurang mengenak dengan keinginannya mengkritisi dan merefleksikan dari gejala sosial Umat Islam.

3 komentar:

  1. PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI

    tri wahyuningtyas/09410126 berkomentar:
    tulisan yang saudari muat cukup membuat antusias para pembaca yang awam akan pendidikan seni budaya yang jika dikaitkan dan diimplikasikan dalam pembelajaran PAI. namun demikian, tanpa merubah khasanah buku ini, tentunya kita bisa mengkritisi isi buku ini, karena buku ini disusun bukan hanya sebagai pedoman saja, melainkan merupakan hasil pemikiran dan pendapat pengarang buku. dan mungkin akan terjadi perbedaan pemikiran. untuk itu, kritik buku pada lampiran diatas menurut saya kurang mengena pada urgensi yang ingin dicapai pada buku ini. terimakasih

  1. PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI

    Didalam buku ini banyak sekali kritik-kritik tentang seni dan kebudayaan apalagi kebudayaan Islam di Indonesia yang sekarang ini sudah mulai tergeser dengan adanya kebudayaan barat. Padahal kebudayaan barat terkadang tidak sesuai dengan norma-norma agama Islam. oleh karena itu pengarang menyarankan untuk melancarkan gerakan dan menghidupkan kembali dinamika kebudayaan dan peradabannya.

    Ika agung sulistyowati
    09410103

  1. TRISA WULANDARI

    seperti pembahasan-pembahasan sebelumnya. disini penulis menjelaskan seni dari beberapa sudut pandang, yang menarik bagi saya adalah dalam sudut pandang historis penulis memberi spirit dan motivasi agar umat islam berjaya kembali..09410117

Posting Komentar