Nama
: Trisa Wulandari
Nim :
09410117
IDENTITAS
BUKU
Judul
Buku : Paradigma Baru Pendidikan Nasional
Pengarang :
Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, M. Sc. Ed
Penerbit : Pt.
Rineka Cipta
Jumlah Halaman :
239
- MENCARI PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL
- Refleksi Masa Lalu Dan Tantangan Masa Depan
- Tinjauan Kebijakan Pendidikan Masa Lalu
- pada masa pra orde baru pendidikan diarahkan kepada proses indoktrinasi dan menolak unsur budaya yang berasal dari luar. pendidikan tidak difungsikan untuk memperbaiki taraf kehidupan rakyat. pendidikan di indonesia tidak diarahkan kepada kualitas tetapi dijadikan alat untuk mencapai tujuan politik. segala sesuatu diarahkan kepada kemauan sang penguasa sehingga kebebasan berpikir, berpikir alternatif, berpikir kritis semakin lama semkain pudar. hasilnya ialah manusia-manusia yang tidak punya pilihan lain kecuali pilihan yang disodorkan oleh sang penguasa.
- pada masa orde baru pertumbuhan ekonomi merupakan prioritas sehingga menimbulkan pembangunan ekonomi yang tanpa perasaan, akibatnya adalah terjadinya kesenjangan antar daerah , antar sektor dan antar masyarakat. hal ini berimbas pada dunia pendidikan yang mengakibatkan pendidikan tidak mempunyai akuntabilitas sosial oleh karena masyarakat tidak di ikut sertakan dalam manajemennya. sejalan dengan itu pula lahirlah ekonomi biaya tinggi karena korupsi yang melahirkan penanganan kehidupan ekonomi yang tidak profesional tetapi mengikuti jalan pintas. dengan sendirinya output pendidikan tidak mempunyai daya saing dalam menghadapi tantangan global.
- masa krisis (refleksi kegagalan pendidikan nasional) krisis menyeleruh telah membawa bangsa indonesia kedalam keterpurukan , bermula dari krisis moneter merambat menjadi krisis ekonomi dan berakhir kepada krisis kepercayaan, salah satu jalan keluar untuk bangkit dari berbagai permasalah ini adalah melalui pendidikan. apabila kita ingin membangun kembali masyarakat maka tugas tersebut adalah membangun kembali kebudayaan kita. reformasi yang berkesinambungan adalah reformasi yang didukung oleh proses pendidikan seb agai proses pembudayaan.
- Tantangan Pendidikan Nasional Dalam Era Reformasi
- masyarakat indonesia baru: masyarakat madani, masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban bersama, kemerdekaan memberikan pendapat dan menolak pendapat. namun demikian seluruh masyarakat telah bersepakat untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut. setiap anggota berada sama kedudukannya dibawah hukum. dengan demikian didalam suatu masyarakat madani perlu ada keseimbangan yang dinamis antara tatanan sosial dan otonomi individu.
- tantangan internal, untuk mewujudkan masyarakat madani ada berbagai tantangan yang akan dihadapi diantaranya yaitu: masalah kesatuan bangsa, demokratisasi pendidikan, desentralisasi manajemen pendidikan, kualitas pendidikan.
- tantangan global, kehidupan kita pada saat ini tidak hanya sebatas wilayah domestik akan tetapi global, sistem pendidikan nasional kita tidak terlepas dari tugas dan tanggung jawab untuk memberikan jawaban yang tepat untuk mengahadapi tantangan global. beberapa tantangan tersebut adalah: pendidikan yang kompetitif dan inovatif, dan identitas.
- Reposisi Dan Reaktualisasi Pendidikan Nasional
- paradigma baru pendidikan nasional, dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi yang kompetitif dan inovatif maka proses pendidikan haruslah mampu mengembangkan kemampuan untuk berkompetisi di dalam kerja sama, mengembangkan sikap inovatif dan selalu ingin meningkatkan kualitas. demikian pula dengan paradigma baru pendidikan nasional bukanlah mematikan kebhinekaan tetapi mengembangkan kebinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat indonesia yang bersatu diatas kekayaan kebhinekaan masyarakat dan bangsa indonesia.
- reposisi pendidikan nasional untuk mewujudkan masyarakat indonesia baru yaitu masyarakat madani maka posisi pendidikan nasional harus disesuaikan dengan tuntutan tersebut. di dalam menentukan posisi pendidikan nasional beberapa konsep perlu dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut di dalam program-program serta kegiatan nyata. konsep tersebut adalah:
- redefinisi pendidikan nasional
- pendidikan adalah proses pemberdayaan
- pendidikan adalah proses pembudayaan.
- reaktualisasi pendidikan nasional, aktualisasi pendidikan nasional dengan posisi yang baru dalam mewujudkan masyarakat indonesia baru menuntut prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
- partisipasi masyarakat didalam mengelola pendidikanya.
- demokratisasi proses pendidikan
- sumber daya pendidikan yang profesional
- sumber daya penunjang yang memadai.
- Paradigma Baru Pendidikan Nasional
- Paradigma Lama, Anomali, Dan Paradigma Baru Pendidikan Nasional
paradigma baru
pendidikan nasional adalah suatu konspirasi komitmen kelompok,
tentunya pertama-tama bagi para pakar pendidikan, di dalam usaha
meletakkan dasar-dasar yang paling rasional untuk mengubah praksis
pendidikan didalam rangka membangun masyarakat indonesia baru.
- empat indikator sistem pendidikan di indonesia
selama 54 tahun
perjalanan bangsa indonesia, pendidikan telah menempati tempat yang
terhormat dalam pembangunan masyarakat dan bangsa meskipun tentunya
masih terdapat banyak masalah dan kekurangan. berikut ini adalah 4
indikator perkembang sistem pendidikan nasional:
- popularisasi pendidikan
pada jaman kolonial
pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas, rakyat jelata
tidak mempunyai kesempatan untuk menikmati pendidikan namun setelah
proklamasi kemerdekaan pendidikan merupakan hak bagi setiapa warga
negara. pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi negara
berkembang begitu pula bagi negara maju. pendidikan menempati posisi
yang sangat istimewa yang akhirnya melahirkan konsep pendidikan
sebagai human resource development yang dianggap sangat penting
disamping adanya natural resource.
- sistematisasi pendidikan
untuk meningkatkan
mutu pendidikan maka diadakan berbagai usaha dan peraturan untuk
meyeragamkan pendidikan nasional. berbagai tes standar dikembangkan
untuk menyeragamkan mutu pendidikan diseluruh negara. namun demikian
hal ini membawa dampak negatif, ilmu perbandingan pendidikan telah
digunakan untuk dijadikan acuan perkembangan sistem pendidikan
dibanyak negara demi menghilangkan unsur ketertinggalan telah
mengabaikan adanya unsur kebhinekaan yang ada dalam kehidupan
masyarakat indonesia.
- proliferasi pendidikan
proliferasi
pendidikan seharusnya merupakan peringatan di dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan agar lebih berorientasi kepada demand
tenaga kerja yang sangat cepat perkembang teruatama dengan kesempatan
yang terbuka dalam sektor swasta.
- politisasi pendidikan
antara, pendidikan
dan politik terdapat kaitan yang sangat erat. apabila kita
mengartikan proses pendidikan sebagai proses hominisasi dan proses
humanisasi, maka pendidikan nasional tidak dapat lain yaitu untuk
mengembangkan anggota masyarakat yang sadar akan hak-hak politiknya,
sadar akan hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara, sehingga
dia dapat menjadi anggota masyarakat dan anggota negaranya yang
bertanggung jawab, produktif, serta memiliki nilai-nilai etika.
- paradigma sistem pendidikan nasional era pra krisis.
bangsa indonesia
dilanda kritis total yang melanda seluruh aspek kehidupan masyarakat.
oleh karena itu sudah seharusnya kita meninjau kembali
paradigma-paradigma yang telah mendasari krisis pendidikan nasional.
dari berbagai paradigma inilah kita akan mengetahui kekeliriuan pada
masa lalu yang akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem
pendidikan kita.
- paradigma baru serta program prioritas sistem pendidikan nasional dalam membangun masyarakat indonesia baru.
berdasarkan analisis
terhadap pengalaman pelaksanaan sistem pendidikan nasional era orde
baru, serta anomali-anomali yang terjadi, demikian pula hasil
keputusan mpr mengenai garis besar haluan negara, maka dapat disusun
berbagai paradigma untuk era reformasi dalam pengembangan sistem
pendidikan nasional. metodologi yang digunakan mengikuti metodologi
yang telah diterapkan didalam analisis kajian orde baru yaitu dengan
bertitik tolak pada keempat indikator sistem pendidikan yaitu
popularisasi, sistematisasi, proliferasi, dan politisasi pendidikan
nasional.
Bab V.
Desentralisasi Pendidikan Nasional Dalam Rangka Pelaksanaan Uu Ri
No.22 Tentang Pemerintahan Daerah Dan Uu Ri No. 25 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.
- makna reformasi total dalam pendidikan dan kebudayaan.
pendidikan dan
kebudayaan selama orde baru merupakan sebagai dari iklim politik yang
berlaku pada waktu itu. pendidikan dan kebudayaan telah
didepolitisasikan sehingga menjadi suatu sarana untuk menunjang
struktur kekuasaan yang ada. untuk menunjang itu semua ada bebrapa
hal yang sangat dibutuhkan yaitu:
- demokratisai dan desentralisasi pendidikan.
- partisipasi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat madani.
- akuntabilitas pendidikan.
- pendidikan dan kebudayaan
pendidikan tidak
terjadi di dalam ruang kosong atau diluar masyarakat. dan sebagaimana
setiap masyarakat memiliki kebudayaan maka praksis pendidikan tidak
terlepas dari kebudayaannya. maka hal yang harus menjadi priorotas
adalah:
- hakikat pendidikan dan kebudayaan
- pengembangan budaya daerah dan budaya nasional
- artikulasi pendidikan sebagai suatu sistem
pendidikan tidak
mungkin terlepas dari budaya karena kebudayaan memberikan
rambu-rambu, nilai-nilai, memberikan reward and punishement dalam
perkembangan pribadi seseorang. dengan adanya paradigma baru ini
tentunya memerlukan kondisi, organisasi, dan kemampuan pengelolaan
yang baru, hal yang harus dilakukan adalah dengan menghilangkan
berbagai petek-petak yang ada dalam pendidikan. pendidikan
tinggi-pendidikan menengah- pendidikan dasar sebagai sistem yang
berakar dalam masyarkat, jadi pendidikan dan masyarakat adalah satu
kesatuan yang saling mendukung dan terintegrasi untuk mewujudkan
masyarakat madani indonesia.
- institusionalisasi manajemen sesuai dengan jiwa otonomi daerah
pendidikan yang
berorientasi kepada masyarakat dan yang dimiliki oleh masyarakat
lokal ,meminta lembaga-lembaga yang baru berdasarkan paradigma
pengembangan pendidikan dan kebudayaan yang telah dikemukakan. dengan
demikian harus ada koordinasi atau kerja sama diantara dinas
pendidikan dan kebudayaan provinsi dengan dinas pendidikan dan
kebudayaan kabupaten/kota.
- pengembangan sumber daya manusia
untuk mewujudkan
masyarakat madani tentu diperlukan sumber daya manusia yang memadahi
dan juga berkarakter agar bisa menigkatkan otonomi daerah oleh karena
itu pendidikan memiliki tugas untuk mengembangkan sumber daya manusia
dan kesemuanya itu sangat membutuhkan tenaga profesioanal yang
pertama-tama harus disiapkan oleh daerah sendiri, provinsi, dan
pemerintah pusat.
Bab VI. Paradigma
Baru Perencanaan Dan Manajemen Pendidikan Nasional Di Daerah.
- makna otonomi
otonomi
bertujuan untuk memandirikan seseorang atau suatu lembaga atau suatu
derah. oleh karna itu dengan adanya otonomi daerah ini diharapakan
mampu mamberikan kesempatan kepada masyarakat setiap daerah untuk
melaksanakan proses pendidikan yang sesuai dengan harapan mereka dan
menjadi lebih terarah.
- siapa yang diberdayakan
dalam
menjalankan otonomi daerha tersebut ada 4 elemen yang akan menjadi
inti pemberdayaan tersebut yaitu: masyarakat lokal, universitas
daerah, lembaga pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan.
- pelaksanaan otonomi
pendidikan
yang benar adalah pendidikan yang hidup dari dan untuk masyarakat.
oleh karena itu dalam pelaksanaan otonomi daerah pemerintah kabupaten
dan masyarakatlah yang akan melaksanakan proses pendidikan yang
berdasarkan comunity based education.
selain
ketiga hal pokok tersebut ada dua hal yang juga hrus menjadi
perhatian yaitu hubungan kemitraan antara semua elemen serta pusat
jaringan kerja sam regional dalam bidang pendidikan.
- Reposisi Pendidikan Tinggi
- Pengembangan Pendidikan Tinggi: Suatu Refleksi
memasuki milenium
ketiga ini jaringan kerja sama didalam mengembangkan pendidikan
tinggi. didalam analisis masalah tersebut tidak terlepas dari
kaitanya denagn berbagai aspek dari visi yang baru mengenai
pendidikan. untuk itu ada bebrapa hal yang harus diperbaharui dalam
pendidika untuk menghadapi era globalisasi yaitu:
- visi, misi pendidikan tinggi dalam era globalisasi.
- pentingnya merajut kerjasama
- hambatan dan langkah-langkah reformasi
- Masalah Perolehan Dan Penggunaan Gelar Akademik Dalam Masyarakat Dewasa Ini
perkembangan pesat
pendidikan tinggi yang dianggap liar menunjukkan gejala yang positif.
dibawah ini disebutkan akar permasalahan dari semangat untuk
memperoleh gelar selain untuk memperoleh ilmu pengetahuan yaitu:
- penggunaan gelar dalam masyarakat feodal dan kolonial.
- gelar akademik dan demokratisasi
- pembinaan kultur akademik
- reformasi sistem pendidikan
- Pengembangan Profesionalisme Dalam Era Globalisasi.
pendidikan di era
reformasi ini menghadapi dua tuntutan sekaligus yaitu tunttan
masyarakat terhadap pendidikan yang belum relevan denagn kebutuhan
masyarakat dan tuntutan era globalisasi. ada beberapa hal yang harus
diperbaiki untuk memenuhi tuntutan tersebut yaitu:
- visi dan misi pendidikan pendidikan tinggi
- pengembangan profesional dan kurikulum pendidikan tinggi
- komponen-komponen kurikulum pendidikan tinggi
- mata kuliah dasar umum dan otonomi pendidikan tinggi
- Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
- Visi, Misi, Dan Kompetensi Manajer Pendidikan Islam Menghadapi Tantang Global.
dalam menghadapi era
global pendidikan islam dijadikan sebagai salah satu pendidikan
alternatif membutuhkan paradigma-paradigma baru untuk menigkatkan
manajemen pendidikan islam. untuk meningkatkan mutu pendidikan islam
dalam menghadapi era global pendidikan islam harus memperbaiki
bebrapa hal yaitu:
- visi dan misi pengelolaan pendidikan islam di indonesia
- karateristik khusus pendidikan pesantren dan madrasah
- makna pengelolaan pendidikan
- profil manajer pendidikan islam.
- kurikulum magister manajeman pendidikan islam.
- Reposisi Dan Reaktualisasi Madrasah Dalam Membangun Masyarakat Indonesia Baru.
keadaan bangsa
indonesia yang sangat komplek saat ini menuntut reposisi madrasah
sebagai salah satu wadah pengembangan generasi muda sesuai dengan
mengaktualisasikan potensi-potensi positif yang dimiliki
madrasah.oleh karena itu madrasah harus mnyesuaikan diri dengan
berbagai keadaan diantaranya adalah:
- masyarakat indonesia baru dan peranan pendidikan nasional
- peranan madrasah dalam sistem pendidikan nasional
- reposisi madrasah
- reaktualisai madrasah.
- . Partisipasi Pendidikan Kristen Dalam Membangun Masyarakat Indonesia Baru
pendidikan kristen
adalah satu sub sistem pendidikan nasional oleh sabab itu pendidikan
kristen harus ikut serta dalam mereposisi dan reaktualisasi
pendidikan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat madani
indonesia. adapun prinsip-prinsip dasar yang perlu dikembangkan oleh
pendidikan kristen adalah:
- keterbukaan
- peningkatan kualitas
- otonomi kelembagaan
- merajut jaringan kerjasama.
- Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan
- Makna Tradisi Lisan Dalam Pendidikan
pendidikan sebagai
proses pembudayaan masih mengasumsikan adanya hubungan interpersonal
atau hubungan tatap muka yang akan menggunakan sarana-sarana
komunikasi baik yang tertulis mapun tidak tertulis. oleh karena itu
didalam gerakan reformasi pendidikan nasional dewasa ini makna
tradisi lisan akan tetap memegang peranan penting didalam kelanjutan
praksis pendidikan dan kelanjutan suatu budaya. oleh karena itu ada
beberapa hal yang harus didalami oleh pendidikan yaitu:
- hakikat pendidikan
- pendidikan dan kebudayaan
- esensi proses pembelajaran: belajar
- perlunya menggali dan memanfaatkan nilai-nilai tradisi lisan
- Peningkatan Apresiasi Budaya Dalam Proses Pendidikan
dalam membahas
relevansi kebudayaan dan pendidikan , ada 3 hal yang sangat penting
yaitu:
- abad 21 merupakan abad informasi
- proses privatisasi dan pentingnya meninjau kembali peranan negara didalam pertumbuhan ekonomi.
- perubahan dan restrukturisasi departemen pendidikan dan kebudayaan menjadi departemen pendidikan nasional.
- kebudayaan dalam pendidikan nasional bukanlah hal baru karena dalam bentuknya yang archaic adalah kegiatan budaya. ketika pendidikan belum terbentuk suatu sistem atau ketika pendidikan untuk bangsa indonesia belum eksis dan hanya ada pendidikan model kolonial pada masa penjajahan, pendidikan dalam arti luas tetap ada dalam masyrakat dan bangsa indonesia di dalam bentuk kebudayaan.
- kebudayaan dalam paradigma baru pendidikan nasional.
paradigma baru
reformasi pendidikan nasional haruslah didasarkan kepada hal berikut:
- kebudayaan indonesia yang bhineka dan merupakan suatu totalitas milik bangsa indonesia
- kebhinekaan budaya nusantara yang menuntut eksistensi, artinya menuntut pemeliharaan dan komitmen untuk menyumbangkan sebagai sumbangan unsur-unsur budaya lokal bagi terwujudnya budaya nasional
- kebudayaan sebagai perekat persatuan bangsa dan kesatuan bangsa.
krisis yang dihadapi
oleh masyarakat dan negara indonesia dewasa ini antara lain yang
mengkhawatirkan ialah munculnya gejala disintegrasi bangsa. budaya
memiliki peran untuk merekatkan persatuan bangsa dan kebudayaan
berfungsi sebagai alat perekat suatu bangsa. oleh karena itu selain
apresiasi terhadap budaya lokal atau etnis maka langkah selanjutnya
adalah apresiasi terhadap kebudayaan nasional.
- meningkatkan apresiasi budaya dalam pendidikan formal.
pendidikan tida akan
pernah terlepas dari kebudayaan maka berbagi jalur pendidikan
haruslah senantiasa berada didalam dan untuk budaya. pengembangan
terhadap apresiasi budaya harus selalu disesuaikan dengan
perkembangan kognisi anak.
- penigkatan apresiasi budaya untuk pendidikan dasar
fungsi pendidikan
formal didalam pengembangan apresiasi budaya dalam rangka
mengembangkan persatuan bangsa dan kesatuan negara indonesia, dengan
apresiasi nilai-nilai kebudayaan baik lokal maupun nasional, akan
ditumbuh kembangkan berbagai komitmen dari masyarakat indonesia yaiut
sebagai berikut:
- komitmen pada kesadaran dan penghormatan pada kebinekaan budaya nusantara.
- komitmen pada kebinekaaan bangsa indonesia dengan nilai-nilainya sendiri.
- sikap toleransi perlu dikembangkan melalui apresiasi budaya nusantara.analisa.dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa dalam buku ini penulis menggunakan pendekatan sejarah. penulis tidak lanngsung membahas tentang permasalahan pada saat ini aka tetapi penulis terlebih dahulu memaparkan proses pendidikan dari masa kolonila hingga saat ini. dari situlah muncul gagasan untuk memper baharui paradigma pendidikan. penulis berpendapat bahwa tujuan akhir dari pendidikan adalah menuju masyrakat madani yang dirhidoi allah swt. dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah dengan menegaskan kembali posisi kebudaayan dalam pendidikan. karena telah kita ketahui bersama bahwa antara pendidikan dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang harus berjalan bersama. oleh karena itu kita harus membudayakan apreisiasi kebudayaan tidak hanya dalam jenjang pendidikan formal tapi juga pada pendidikan non formal. kita harus bisa mengembangkan dan menjadikan budaya sebagai jati diri bangsa kita ditengah pusaran westernisai yang merupakan dampak dari globalisasi. sehingga pendidikan dapat kita fungsikan untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan bangsa sebagai jati diri bangsa kita.
1 komentar:
Dina Munawaroh
09410109
mungkin saya katakan tulisan ini luar biasa karena mampu memetakan persoalan sejarah pendidikan, baik masa orla sampai persoalan hari ini, namun saya tidak menemukan apakan tulisan ini reviw, resume,resensi atau apa??? saya melihat haya sebatas materi dalam sejarah pendidikan Islam, jadi tulisan ini sangat cocok untuk di jadikan materi dalam seminar atau diskusi saja.
Posting Komentar