Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI


Pandangan Islam tentang Kesenian

Tri Suyanti 09410050

Judul Buku                  : Pandangan Islam tentang Kesenian.
Pengarang Buku          : Drs. Sidi Gazalba.
Penerbit Buku             : Bulan Bintang, Jakarta.
Tebal Buku                  : 94 halaman.
Buku Pandangan Islam tentang Kesenian yang ditulis oleh Drs. Sidi Gazalba ini awalnya merupakan kertas kerja yang yang ditulis atas perintah dari Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia. Karena adanya protes dari mahasiswa tentang diadakannya kursus tari sehingga Fakulti tersebut memberikan fatwa melalui kertas kerja yang ditulis oleh Drs. Sidi Gazalba mengenai kesenian dalam UKM, khususnya pandangan Islam mengenai kesenian sehingga menjadi penerang bagi mahasiswa yang memprotesnya.
Dalam buku ini terdapat lima bab dengan rincian sebagai berikut. Bab I, berisi tentang kebudayaan. Bab II berisi tentang kesenian. Bab III berisi tentang islam. Bab IV berisi tentang islam dan seni. Dan terakhir Bab V yang berisi tentang kesimpulan.
Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk masyarakat dalam suatu ruang dan waktu atau dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa dalam kehidupan. Objek dalam kebudayaan adalah manusia, hanya manusia yang mampu berbudaya, karena manusia memiliki akal dan perasaan.
Banyak ahli yang membagi bidang kajian kebudayaan, mulai dari Beals dan Hoeijer (ada 5 kategori), Kluckhohn (ada 7 bidang), dan Montagu (12 bidang). Dari pembagian ahli-ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa bidang-bidang dalam kebudayaan ada 7, yaitu: sosial, ekonomi, politik, pengetahuan dan teknik, seni, filsafat, dan agama.
Ketujuh bidang diatas saling terkait. Pada dasarnya manusia adalah mkhluk sosial yang butuh manusia lain dalam hidupnya. Hubungan manusia dengan manusia lain akan menimbulkan hubungan-hubungan lain, yaitu dengan benda, kekuasaan, aam, pekerjaan, kesenangan, kebenaran, dan Tuhan. Sehingga tujuan kebudayaan secara akademik adalah untuk menjadikan manusia hidup selamat dan senang.
Perkembangan kebudayaan dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap primitif, peralihan, dan tahap modern. Dalam tahap peralihan muncul sebuah peradaban. Pada akhirnya kebudayaan an peradaban dibedakan. Peradaban mencakup bidang kehidupan praktis (sosial, ekonomi, politik, ilmu, dan teknik), sedangkan kebudayaan adalah semua yang berasal dari hasrat dan gairah yang murni (seni, etika, agama, ilmu murni, dan filsafat).
Kesenian adalah usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Sehingga kesenian erat kaitannya dengan keindahan. Keindahan, asal katanya adalah indah. Banyak ahli yang mendefinisikan kata indah tersebut. Keindahan muncul dari perasaan yang dihayati manusia untuk memberikan sifat terhadap obyek yang menimbilkan kesenangan.
Hubungan manusia dengan kesenian adalah dalam membina kesenangan manusia membutuhkan kesenian/keindahan. Lebih jelasnya yaitu manusia melakukan tindakan-tindakan yang menginginkan barang-barang yang lebih pantas, lebih indah, dan lebih memberikan kemudahan. Selain itu seni juga erat kaitannya dalam upacara adat. Tindakan-tindakan atau perbuatan dalam upacara tersebut maupun barang yang digunakan mengandung nilai-nilai seni.
Agama, seni (estetika), dan moral (etika) memiliki hubungan yang sangat berkaitan, yang bisa membentuk segitiga. Seni dilahirkan oleh agama, dan etika merumuskan ajaran agama tentang yang baik dan yang buruk. Selain hubungan antara seni dengan agama, agama dengan etika, ada penyamaan nial antara yang bagus dengan yang baik, sehingga memunculkan hubungan antara seni dan etika.
Dalam kebudayaan Barat seni dan agama sudah tidak ada hubungannya. Begitu juga dengan kebudayaan, ia tidak ada hubungannya dengan agaa. Semua ini dikarenakan di Barat menganut sekulerisme. Yaitu paham dimana agama hanya berhubungan dengan Tuhannya, sedangkan kebudayaan dan kesenian hanya sebatas berhubungan dalam kehidupan manusia.
Islam merupakan salah satu agama yang diakui di dunia. Tetapi lebih luasnya islam disebut sebagai diin, kerana dalam diin tidak hanya membahas tentang hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga membahas tentang hubungan manusia dengan manusia lain (kebudayaan).
Agama dan kebudayaan memang dapat dibedakan dengan diiin, tapi keduanya membentuk satu kesatuan (integrasi) yang utuh. Kebudayaan yang diamalkan tanpa agama adalah kebudayaan yang bukan merupakan lanjutan dari agama islam, dan dia akan keluar menjadi kebudayaan sekuler, yang hanya memberikan kesenangan dunia saja.
Agam islam tidak ada hubungannya dengan seni adalah benar. Karena agama hanya hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Dalam beribadah tidak memerlukan kesenian (shalat tidak boleh diiringi dengan musik). Tetapi kekhusyukan atau penghayatan ilahi memunculkan gairah cipta. Misalkan muncul nada, irama, dan gaya dalam suara adzan, muncul qari-qari dengan suara merdu, dan masjid yang dibangun dengan indah. Semua ini muncul tidak lain dari pantulan agama terhadap kebudayaan dan kesenian ini tidak dipersembahkan untuk Tuhan, tetapi untuk menggugah perasaan manusia yang akan menimbulkan kesenangan. Seni adalah bidang kebudayaan.
Kebudayaan islam adalah cara berfikir dan cara merasa taqwa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan manusia yang membentuk masyarakat dalam suatu ruang dan waktu. Cara berfikir dan merasa taqwa membentuk konsep dan melahirkan tindakan yang tunduk dan patuh kepada seruan dan larangan Tuhan.
Agama bukanlah bidang kebudayaan bagi islam. Agama dan kebudayaan membentuk diin. Dengan mendudukkan kebudayaan dalam diin islam, maka dapat diselesaikan kedudukan kesenian dalam islam. Seni adalah bidang kebudayaan islam, dan seni itu adalah seni islam. Tiap gerak dalam diin islam selalu bepangkal pada Tuhan dan berujung pada manusia.  Dengan demikian seni islam tidak berpahamkan seni untuk seni dan seni untuk sesuatu. Semua itu mengacu pada Hadits Nabi yang berrti “Sesungguhnya Allah Maha indah dan Dia suka kepada keindahan”.
Jadi bagi islam berlaku dalil yang indah itu baik. Baik adalah nilai akhlak yang dibentuk oleh ajaran Al-Qur’a dan Al-Hadits. Dari ilustrasi tersebut terbentuklah segitiga yang menjadi hubungan antara agama, seni, dan akhlak. Hubungan tersebut adalah agam membentuk akhlak, yang mana seni itu mengandung nilai akhlaq. Seni merupakan pantulan (refleksi) agama islam, dan mengandung nilai akhlak adalah seni islam.
Seni islam sangat banyak ragamnya, antara lain: keindahan irama, gaya, dan susunan kata-kata dalam Al-Qur’an, menghias masjid maupun rumah agar menjadi indah, membaca A-Qur’an dengan irama, nada, dan suara yang indah (qari), merdunya seruan adzan, dll.
Dalam Islam memang ada kesenian tertentu yang bersifat haram. Menurut Abdullah Nuh kesenian yang haram yaitu pertama, seni suara dan seni musik terikat pada al-malahi (apa-apa yang membuat orang lupa pada Allah), al-khamar (arak), dan al-qainat (penyanyi cabul). Kedua, seni rupa (gambar, terutama patung), yang ada hubungannya dengan jiwa kemusyrikan dan penyembahan berhala. Pelukisan Tuhan merupakan menyekutukanNya sehingga itu merupakan kesenian yang diharamkan.
Dengan paparan diatas, kesenian dalam pandangan islam itu halal. Tetapi tidak berarti bahwa semua seni itu diperbolehkan. Seni yang halal adalah apabila dalam menciptakan, membawakan, dan menikmatinya tidak mendatangkan kerusakan.
Kelebihan buku ini adalah penjabaran dalam buku ini terpilahpilah dengan baik, penyusunan buku ini juga baik. Sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui isinya secara garis besar. Selain itu penyusunannya juga runtut.
Kelemahan buku ini adalah bahasa yang digunakan dalam buku ini menggunakan bahasa yang tidak baku dan masih menggunakan ejaan lama, sehingga terkadang menyulitkan pembaca untuk memahaminya.
Manfaat dari buku ini, kita bisa tahu bagaimana islam memandang seni dan kita bisa tah bagaimana menciptakan seni yang dihalalkan oleh islam.
Demikian pemaparan dari buku Pandangan Islam tentang Seni yang ditulis oleh Drs Sidi Gazalba, semoga memberikan manfaat bagi teman-teman pembaca semuanya dan saran kritik yang membangun sangat diharapkan demi terciptanya tulisan selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar