NAMA : MUH. MA’SHUM SY
NIM/
SEM/ JUR : 09410049/ VI/ PAI
PRESENSI : 13
KELAS : PAI C
MATA
KULIAH : Pengembangan Budaya dan
Seni dalam PAI
DOSEN : NUR SAIDAH, M. Ag.
RESENSI
BUKU PENGEMBANGAN BUDAYA DAN SENI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Buku : Kritik Seni: Wacana Apresiasi
dan Kreasi
Pengarang : Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
Penerbit : Pustaka Belajar
Tahun
terbit : 2008
Tebal
buku : 197 halaman
A. Pengertian
Kritik Seni
Bagaimana
orang mengungkapkan pendapatnya dengan menganalisis, mengevaluasi, atau member
pengharagaan dengan alasan-alasan tertentu terhadap berbagai hal yang berupa
nilai, keindahan, atau tekniknya mengenai berbagai seni yang dihasilkan oleh
orang.
B. Tujuan
dan Fungsi Kritik Seni
Tujuan
dari kritik seni yaitu untuk menganalisis dan memahami karya seni tersebut
dibuat dan apa yang melatar belakanginya, dan apa yang ingin disamapaikan oleh
pembuat karya seni tersebut. Hingga pada tujuan akhirnya orang dapat melihat karya
seni dan memperoleh informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu dari
karya seni tersebut sehingga dapat menumbuhkan apresiasi.
Bagi
pembuat karya seni hal tersebut bermanfaat untuk mengevaluasi diri tentang
karya yang ia ciptakan.
Seni
terdapat tiga macam yaitu pramodernisme (bersifat ideologis dan spiritual),
modernism berrsifat menyampaikan kebenaran tentang wahyu ajaran lewat ikon, dan
postmodernisme lebih menolak nilai-nilai yang berasal dari luar.
Postmodernisme
ingin menanggalkan diri dengan ideologis konvensional dan lebih mengutamakan
kegairahan dalam bermain dengan penanda.
Factor
yang mempengaruhi pembuatan karya seni adalah ektraestettik, factor dari luar,
yaitu social, budaya, ekonomi, teknologi, religi, dan pendidikan.
C. Unsure
Kritik Seni
Dalam
melakukan kritik seni terdapat unsure-unsur yang harus diperhatikan:
a. Deskripsi
Suatu penggambaran
dengan kata-kata apa saja yang tersaji dalam karya seni yang ditampilkan.
b. Analisis
Formal
Menjelaskan obyek yang
dikritik dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual. Menganalisis
unsure-unsur yang vital yang terdapat dalam sebuah karya seni.
c. Interprestasi
Menafsirkan
hal-hal yang berada dibalik sebuah karya baik berupa pesan, makna, atau nilai.
d. Penilaian
Penilaian
yang berdasarkan pada deskripsi, analisis formal, dan interprestasi dengan data
visual maupun tambahan penjelasan dari seniman. Yang dinilai adalah tingkat
keberhasilan dalam menyampaikan pesan.
D. Aspek
yang Dikritik
Sebuah karya seni tidak hanya untuk dinikmati saja akan
tetapi harus penuh dengan gagasan, abstraksi, pendirian, pertimbangan, hasrat,
kepercayaan, serta pengalaman yang ingin disampaikan. Sehingga sebuah karya
seni bukanlah sesuatu yang bersifat sembarangan. Aspek yang dapat dikritik
diantaranya:
a. Gaya perseorangan
b. Tema
c. Kreativitas
d. Teknik mewujudkan karya
PERCAMPURAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
ditransmisikan melalui inkulturasi yang bisa menjadi konsensus bersama.
Percampuran dua budaya yang saling mempengaruhi disebut akulturasi.
Salah
satu akibat dari percampuran kebudayaan adalah hibriditas, yaitu percampuran
dua kebudayaan yang berbeda. Hibriditas dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya:
a. Percampuran karena pemaksaan.
b. Percampuran tanpa paksaan.
c. Percampuran yang berbentuk perlawanan.
Dengan
hibriditas maka akan memberikan ruang ketiga untuk berkomunikasinya kebudayaan
yang satu dengan kebudayaan yang lain.
Perubahan
Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan sering dikaitkan dengan sosial budaya, karena terdapat interaksi
didalamnya. Kebudayaan merupakan unsur yang saling terkait di dalam sosial
budaya sehingga terdapat watak atau jiwa yang dimiliki dalam setiap interaksi
sosial dan budaya.
Pengertian
kesenian
Kesenian
adalah unsur pengikat yang mempersatukan bertindak yang berbeda menjadi suatu
desain yang utuh menyeluruh dan operasional, serta dapat diterima sebagai
sesuatu yang bernilai.
Estetika dan system symbol
memberikan pedoman terhadap berbagai pola perilaku yang berkaitan dengan
keindahan. Pertama yaitu menjadi pedoman bagi seniman untuk mengekspresikan
kreasi artistiknya dan berdasarkan pengalaman yang mampu memanipulasi media
untuk menyajikan karya seni. Yang kedua adalah menjadi pedoman bagi konsumen
untuk menyerap seni sehingga dari pengalaman dapat menumbuhkan kesan-kesan
estetik.
Wujud kesenian
Secara garis besar kesenian dibagi
menjadi:
A. Seni
rupa
Suatu
wujud hasil karya manusia yang diterima dengan panca indera penglihatan. Seni
ini dibagi menjadi dua:
a. Seni
murni, karya seni untuk media ekspresi yang murni tanpa ada tujuan praktis atau
fungsional.
b. Seni
terap, seni desain yang terdiri dari seni dan keterampilan.
B. Seni
music
Melodi
yang syairnya alam semesta. Seni yang diterima melalui indera pendengaran.
Music dibagi menjadi dua:
a. Pentatonic,
music non barat dan untuk membunyikannya cenderung dengan cara dipukul.
b. Diatonic,
contoh piano dan gitar
C. Seni
tari
Gerak
yang diberi bentuk ritmis dari badan di dalam ruang. Seni tari dibagi menjadi:
a. Tari
rakyat, berkembang dikalangan rakyat.
b. Tari
klasik, tidak dapat dipisahkan dengan istana atau keratin, Karena tempat itu
tari lahir, berkembang, dan mengkristalisasi.
c. Tari
kreasi baru, upaya memasyarakatkan seni istana dan ritual berlabel nasional.
D. Seni
drama
Jenis
pertunjukan yang bias diserap dengan penglihatan dan pendengaran.
E. Seni
sastra
Seni
yang ditekankan pada tulisan melalui rangkaian susunan bahasa dan dapat dikemukakan melalui lisan untuk didengarkan,
maupun tulisan yang dapat dibaca.
Seni dan Seni Rupa
A. Pengertian
Seni
Suatu
keterampilan yang diperoleh dari pengalaman belajar atau pengamatan-pengamatan.
Keindahan bersifat subyektif karena tidak setiap orang memiliki kesenangan yang
sama. Kesenangan adalah sesuatu yang sempurna dan sulit dimengerti orang lain.
Karya seni adalah media komunikasi antara pencipta dengan konsumen.
Seni
memilki tujuan, diantaranya secara filosofis bertujuan mengetahui perangai
dasar, tolok ukur, dan nilai seni. Secara psikologi, bertujuan membicarakan
aktivitas menghayati mencipta, dan menelaah seni. Dan secara sosiologi, seni
menyorot yang berkaitan dengan public, peran social, dan lingkungan sekitar.
Seni
bias didekatkan dengan beberapa teri, diantaranya teori bentuk, pengungkapan,
metafisis, psikologis, dan kontekstual.
B. Pengertian
Seni Rupa
Fungsinya
biasanya sebagai keperluan ritual, sehingga seni tari, music, teater, sastra,
dan seni rupa tidak dapat dipisahkan.
1. Media
yang digunakan adalah benda yang terkait dengan rupa.
2. Fungsinya
dan Nilai dalam Seni Rupa
Unsure seni rupa berupa
garis, nidang, bentuk ruang, warna, dan sebagainya. Terkadang seni juga bias
berfungsi sebagai inspirator kepda para seniman dalam proses kreatifnya, karena
sebagai sarana informasi mengeani karya-karya yang sudah dibuat sehingga dapat
mencari karya lain. Dan juga dapat berfungsi edukatif yaitu untuk membina
kreativitas dan apresiasi anak.
3. Penggolongan
Jenis Seni Rupa
Pembagian dari sudut
pandang kegunannya adalah:
a. Seni
murni
Seni yang diciptakan
khusus untuk mengkomunikasikan nilai-nilai estetis dari karya seni itu sendiri.
Seni murni dibagi menjadi:
·
Seni lukis, karya seni rupadua
dimensional yang menampilkan unsure warna, bidang, garis, bentuk, dan tekstur.
·
Seni gambar, karya seni rupadua
dimensional yang dibuat diatas permukaan kertas atau media lain.
·
Seni patung, seni murni dalam bentuk
karya seni tiga dimensi, wqalau ada juga ptung dalam seni terap.
·
Seni grafis, seni murni yang berwujud
dua dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak.
b. Seni
terapan
Seni yang terdiri dari
paduan seni dan keterampilan. Seni terapan dibagi menjadi:
·
Desain interior, bagian dari seni
bangunan yang khusus menata ruang dalam.
·
Desain arsitektur, desain yang digunakan
untuk menciptakan bangunan.
·
Desain tekstilseni terap yang khusus
merancang berbagai pola gambar.
·
Desain grafis
·
Desain produk industri
c. Seni
kria
Elementer Kesenirupaan
A. Pengetahuan
Dasar
Dalam
kritik seniyang diperlukan adalah pengetahuan mengenai medium seni dalam
pengertian luas, yang meliputi isi dan tema dan bahan baku yangt digunakan. Latar
belakang budaya dan sejarah juga diperlukan dalam kritik seni.
Laura
H. Chapma membagi unsure karya seni menjadi:
a. Bentuk
dan dimensinya
b. Asas-asas
penyusunnya
Parker membagi menjadi
enam asas yaitu:
1. Asas
kesatuan
2. Asas
tema
3. Asas
variasi menurut tema
4. Asas
keseimbangan
5. Asas
perkembangan
6. Asas
tata jenjang
B. Elemen
Seni Rupa
Elemen
seni rupa merupakan unsure yang ada dalam seni rupa, terdiri dari:
a. Garis,
dimensi ukuran dan arah tertentu.
b. Bidang,
suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi garis.
c. Warna,
dalam penggunaan warna.
d. Tekstur,
kesan halus dan kasar permukaan lukisan atau gambar.
e. Ruang
dan volume, unsure pokok dalam tiga dimensi.
f. Cahaya
dan bayang-bayang.
g. Sosok
gumpal, bentuk yang ada di dalam ruang, baik nyata pada dua atau tiga dimensi.
C. Teori
Simbol (Semiotika)
Manusia
berpikir, berperasaan, dan bersikap dengan ungkapan-ungkapan yang simbolis. Karena
merupakan salah satu pendekatan dalam memahami unsure seni rupa.
Corak dan Gaya Seni
A. Aliran
di Barat
1. Gaya
Barok, menghadirkan kembali fusi baru seni arsitektur, lukisan, dan patung. Muncul
pada abad 17, akibat dari reformasi agama katolik di Italia.
2. Gaya
Rococo, gaya dalam mendesain ruang dalam. Merupakan seni dekoratif, lukisan,
arsitektur, dan mematung. Dimulai di Paris abad ke-18.
3. Naturalism,
sesuatu dilukiskan sesuai dengan keadaan alam.
4. Realism,
melukiskan kenyataan pahit dari kehidupan manusia.
5. Romantisme,
aliran seni yang menitikberatkan pada curahan perasaan, reaksi emosional
terhadap fenomena alam dan merupakan penolakan dari unsure realism.
6. Impresionisme,
seni lukis yang ingin mengungkapkan kesan.
7. Post
impresionisme, digunakan untuk menjelaskan perkembangan lanjut dari
impresionisme.
8. Ekspresionisme
9. Fauvism
10. Suprematisme
11. Kubisme
12. Futurism
13. Dadaisme
14. Surealisme
15. Abstraksionisme
16. Konstruktifisme
17. Minimalisme
18. Op
Art
19. Pop
Art
B. Aliran-aliran
di Indonesia
Tidak
terlalu dijelaskan apa aliran yang berasal dari Indonesia, lebih menceritakan
tentang sejarah seni di Indonesia yaitu dengan munculnya organisasi Persatuan
Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI).
C. Postmodernisme
Akhir
ini isu identitas nasional muncul lagi dengan motivasi yang agak berbeda. Sehingga
seni digunakan untuk memberikan pengalaman ekspresif, kreatif, estetik, dan cultural
yang mengarah terciptanya multicultural.
Apresiasi dan Evaluasi
A. Apresiasi
Suatu
proses sadr yang dilakukan seseorang dalam menghadapi dan memahami karya seni,
sehingga mengapresiasi adalah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang
terkandung dalam karya seni. Bukan bersifat pasif akan tetapi aktif dan kreatif
agar secara efektif mengerti nilai suatu karya seni dan mendapatkan pengalaman
estetik.
Tingkat
pemahaman karya tergantung dari intelektual dan latar belakang budaya. Stephen C.
Pepper membagi menjadi empat tingkatan ultimatum kesenangan berdasrkan
relativitas seseorang, yaitu:
1. Tingkat
pertama disebut tingkat subyektif relativitas, yaitu ultimatum senang atau
tidaknya terhadap karya seni karena adanya keputusan subyektivitas.
2. Culture
relativitas, karena latar belakang budaya.
3. Biological
relativitas, karena intrinsic yang muncul setelah menikmati karya.
4. Absolute,
karena sikap ekstrinsik.
B. Evaluasi
Membahas
persoalan seni akan selalu berkaitan dengan pengalaman dan nilai seni.
1. Beberapa
metode menanggapi karya seni
Metode yang dapat digunakan
dalam mengkritisi karya seni adalah:
a. Metode
induktif
b. Metode
deduktif
c. Metode
empati
d. Metode
interaktif
2. Beberapa
persoalan dalam menanggapi karya seni
Tiga persoalan pokok
dalam filsafat seni yaitu:
a. Benda
seni, sebagai hasil proses kreasi seniman.
b. Seniman.
c. Penikmat
seni.
Jakob
sumardjo, filsafat seni meliputi enam hal, yaitu:
a. Benda
seni
b. Seniman
c. Public
seni
d. Konteks
seni
e. Nilai
seni
f. Pengalaman
seni
Kriteria dan Tipe Kritik
A. Criteria
Kritik Seni
Tidak
bersifat kuantitatif, sehingga dalam kritik seni akan sangat jelas dan relative.
Dalam kritik seni terdapat beberapa hal penting diantaranya:
1. Membentuk
penilaian
Standar yang digunakan
tiap waktu berbeda-beda. Penilaian berdasarkan tema, material, dan teknik yang
digunakan sesuai dengan konteksnya.
2. Seniman
dan konteks zamannya
Harus ditelaah berdasarkan
konteks zamannya. Menelaah perbedaan akan lebih sulit daripada memperbandingkan
kesamaan-kesamaannya.
3. Seniman
dan sasaran yang ingin dicapai
Memperbandingkan karya
seniman merupakan hal yang menarik. Dan tujuan dari karya seni adalah membawa
perhatian penikmat seni.
4. Seniman
dan pengaruh maestro
Setiap seniman terpengaruh
gaya-gaya maestro walau tidak secara menyeluruh.
5. Imitasi
dan kehilangan nilai
Dalam menyatakan
seorang pelukis atau seniman imitator atau bukan haruslah berhati-hati.
6. Jebakan
dan harapan
Semakin banyak
pengalaman maka karya akan semakin matang konsep seninya.
7. Tata
cara penilaian karya
Penilaian karya pertama
yaitu pada obyek itu sendiri. Yang kedua pada aspek ide dan ekpresi. Dan yang
ktiga pada hubungan subyek dan obyek.
B. Tipe-Tipe
Kritik Seni
Beberapa
tipe kritik pada masa klasik yaitu kritik romantisme, kritik impresionisme, dan
kritik moril. Menurut Fieldman kritik seni digolongkan menjadi:
1. Kritik
jurnalistik
Kritik yang disajikan
kepada pembaca Koran atau media massa.
2. Kritik
pedagogic
Dimaksudkan untuk
meningkatkan kematangan estetik dan artistic para pelajar.
3. Kritik
ilmiah
Kritik yang bersifat keilmuan.
4. Kritik
populer
2 komentar:
DWI PUJI LESTARI
09410066
PAI-c
mana tawaran saudara kelebihan dan kekurangan buku ini??,,,,
menurut saya, dengan berbagai adanya kritik tentang seni itu akan membuat seni itu sendiri jauh lebih baik bukan malah melemahkan seni,:)
saya hanya memaparkan apa yang terdapat didalam buku tersebut,,,kalau begitu kelemahan: buku ini dalam memaparkan seni kurang begitu mendalam, dalam arti terdapat beberapa bagian dimana seni tidak dijelaskan dengan baik contohnya adalah mengenai pengertian dari diatonis dan juga aliran seni di Indonesia,yang kedua jika dikaitkan dengan budaya dan PAI buku ini sama sekali tidak ada penjelasan dalam mengkaitkannya. kemudian penjelasan yang diberikan juga belum menyeluruh.
kelebihan: buku ini lebih banyak dalam bentuk poin-poin yang singkat.
menurut saya melemahkan atau menguatkan seni tergantung dalam memberikan kritik terhadap nilai seni tersebut, dikarenakan dalam memberikan kritik orang harus memiliki persyaratan agar kritiknya dapat membangun (nanti bisa dibaca syaratnya,he,,)ok,,ha..:D
visit juga blog.q tq atas pertanyaannya,,
Posting Komentar