seniman wayang
Posted by
Nama : Khabib Zaman
NIM : 09410271
Kelas : PAI-C
RESENSI BUKU
Judul Buku :
Wayang dan Karakter Wanita.
Pengarang :
Ir. Sri Mulyono.
Penerbit :
PT. Gunung Agung, Jakarta.
Tahun Terbit :
Cetakan I tahun 1977.
Cetakan II tahun 1978
Tebal :
143 halaman
Isi Buku:
Sebagai ahli dalam kajian pewayangan
bapak Ir.Sri Mulyono telah melahirkan karya-karya dalam bentuk tulisan sebagai
mana yang akan saya kupas secara frontal ini. Sebenarnya buku ini merupakan
buku seri pewayangan ke-4 yang dikarang oleh beliau. Adapun karya-karya
sebelumnya antara lain wayang dan karakter manusia. Saya sangat tertarik dengan
buku ini bermula bahwa saya ingin mengetahui bagaimana sebenarnya
karakter-karakter wanita yang ada dalam pewayangan apakah sama dengan kehidupan
riil atau bertentangan, disamping itu ini merupakan sebuah tugas yang harus
saya kerjakan dalam mata kuliah “Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI”. Jadi
meskipun buku ini bukan buku yang disarankan untuk diambil sari patinya akan
tetapi saya berharap dapat diterima dengan maklum oleh beliau (Ibu Nur Saidah).
Pembahasan di dalam buku ini mencakup
berbagai karakter-karakter wanita-wanita pewayangan meskipun terdapat juga
karakter seorang lakon pria seperti pandawa dan brahmana-brahmana lainnya yang
disebutkan didalamnya, ada juga rahwana dan sebagainya. Namun ada juga beberapa
artikel tambahan dari insan dunia tentang poligami dan poliandri, dan
pembahasan tentangnya sangat menarik dan menyuguhkan peran argumen baik dari
kaum moderat, penentang maupun penikmat sendiri (pro, kontra, netral).
Selain itu buku ini menyuguhkan
bagaimana prilaku wanita-wanita yang dapat dijadikan panutan oleh wanita-wanita
jaman sekarang. Seberti lakon ”Sumbadra istri yang setia, lebih baik mati dari
pada dijamah oranglain” mengisahkan bahwa Sumbadra adalah wanita yang sangat
menjunjung kesetiaannya terhadap suami, meskipun dia mendapatkan godaan terus
menerus dari Burisrawa yang mengingikan
tubuhnya ia senantiasa berusaha untuk menjaga dirinya sampai suatu ketika ia hampir
menjamah tubuhnya , Sumbadra talah lebih dahulu membunuh dirinya sendiri. Namun
bagi saya tingkah laku Sumbadra
sangatlah ekstrim,. Kenapa dia yang harus bunuh diri kenapa bukan Burisrawa
saja yang tidak tahu sopan santun ingin menikmati istri orang? Ya,,, itu karena
saya bukan dalangnya... (hehehhe.. guyon sitekk wae rakpopo yo?). ada juga
cerita-cerita lainnya yang menarik untuk dibaca. Semua kisah di dalam buku ini dapat
kita ambil hikmahnya, kemudian kita refleksikan dalam diri kita. Supaya kita
tahu seperti apakah diri kita.
Kelebihan Buku:
Dari sekian
dalam saya mengupas isi buku ini, saya menemukan banyak kelebihan yang wajib
saya bagikan kepada para pembaca. Buku ini sesuai dengan nama bukunya yaitu
wayang dan karakter wanita. Sesuai dugaan saya sebelumnya bener-benar mengupas
sosok-sosok wayang wanita seperti Dewi Kunti, Srikandi, Sarpakenaka, Dewi Sawitri, dan masih banyak lagi tokoh lainnya disampin terdapat lakon prianya
juga, namun tidak mengurangi tujuan judul buku ini.
Buku ini menyuguhkan secara gamblang
bahwa sebenarnya wayang ini hanyalah seagi simbol bukanlah sebagi hintoris,
jadi setiap lakon wayang yang diperankan merupakan manifestasi dari kehidupan
nyata yang dimasukkan oleh dalang kedalan alur cerita yang sedang ditampilkan. Secara
sadar dapat saya katakan bahwa karakter-karakter wanita dalam pewayangan ini
merupakan karakter-karakter wanita dalam dunia nyata yang hanya dialih
dimensikan ke dalam sebuah pertunjukan seni wayang yang legendaris. Dan panulis
sendiri pun mengajak pembaca untuk memberikan penafsiran sendiri akan sebuah
peran yang ada dalam pembahasan. Hal ini mampu membuka pikiran pembaca untuk
memahami sosok wanita dan jangan sampai terjadi pandiskriminasian terhadap
perempukan meskipun terdapat pila wanita yang berparilaku layaknya iblis. Seperti
kata group band EDANE dalam lagunya berikut ini:
...............................
Kuakui kau
emang manis (saya tafsirkan sebagi wanita)
tapi kau iblis
Kau pikir
kaulah segalanya.... cukup dimaklumi dan juga tuk ditakuti walau mempesona...
Membutakan mata
.......
.........................
Nah seperti itulah sosok wanita ada sisi terang dan
gelapnya maka sebagai seorang pria pahamilah mereka sebelum kalian berhadapan
dengan wanita.
Kelemahan:
Segala yang diciptaka manusia tak
hayalnya merupakan barang yang tak pernah sempurna, meskipun terdapat kelebihan
dalam buku ini namun saya juga menemukan beberapa kekurangan dari kaca mata
saya (jangan salahkan saya kalau pembaca menilainya berbeda). Adapun kekurangan
yang saya dapatkan dari buku ini adalah sebagai berikut:
1.
Tidak terdapat daftar silsilah wayang maupun daftar
tokoh pewayangan yang terdapat didalamnya, hal ini dibutuhkan karena dapat membantu
memahami silsilah para wayang karena dalam tokoh wayang terkadang memiliki
nama-nama yang mirip dan bernama banyak dalam satu sosok wayang. Jadi akan
membantu bagi orang awam dalam memahammi pewayangan.
2.
Terkadang sosok wayang wanita hanyalah sebagai tokoh
bembantu saja hal ini dapat dilihat
karena yang menjadi tokoh utamanya adalah wayang laki-laki. Padahal judul buku
ini adalah menyibak karakter-karakter pada wanita, jadi menurut penulis selayaknya
yang menjadi tokoh utamanya adalah wayang wanita bukan laki-laki.
Saran :
Penulis mengharapkan kepada pembaca
yang menikmati tulisan saya ini untuk membaca buku “Wayang dan Karakter Wanita”.
Dan diharapkan kritik dan saran terhadap tulisan ini demi membangun keilmuan yang
lebih baik.
3 komentar:
DWI PUJI LESTARI
09410066
PAI-C
sodara habib yang sempat bercita-cita menjadi seniman tetapi terperosok mnjd calon guru agama Islam smga tidak memupuskan jiwa senimu,, bagus buku ini menurut saya karena dengan membaca buku ini kita akan menjadi lebih kaya cerita, sehingga ketika siswa mebutuhkan semnagat cerita ini dapat digunakan untuk ice breaking
terimaksihh:)
Nur Hidayatin Khotimah (09410278/PAI-C)
Menurutku buku ini sangat menarik sekali untuk dibaca, palagi banyak pelajaran yang dapat dijadikan panutan oleh wanita-wanita jaman sekarang. Sebagai seorang calon guru kita dituntut untuk bisa membentuk karakter, nah dengan kita memberikan cerita rakyat seperti Dewi Kunti, Srikandi, Sarpakenaka, Dewi Sawitri, dan masih banyak lagi tokoh lainnya mungkin bisa menarik perhatian siswa, palagi sekarang jarang sekali guru yang memberikan cerita teladan yang berasal dari pewayangan, kebanyakan peserta didik diberi cerita teladan dari orang timur tengah.
wah saya jadi tertarik kira-kira sosok seperti apa saya kalau dalam wayang. resensi nya bikin penasaran, kayaknya kok g tuntas ya, malah saya pengen tahu selain Sumbadra yang dikatakan setia, bagaimana dengan pewayangan wanita yang lainnya. misalnya seperti yang disebutkan nurul, dewi kunti, srikandi,dll itu karakternya bagaimana. dibukunya diceritakan g?
Posting Komentar