REVIEW BUKU

Posted by PAI C UIN SUKA BUDAYA SENI


Ditulis Oleh  :
Nama             : Wahyu Wijayanta
NIM                : 09410135
No Absen       : 30

Judul Buku   : PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA
Penulis          : Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, M. Sc. Ed.
Penerbit        : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Cetakan         : Ketiga, Oktober 2002
Tebal Buku  : xi + 251 halaman

BAB I
PENDAHULUAN

            Telah kita ketahui bersama bahwa buku adalah jendela dunia, buku adalah gudang ilmu. Sehingga, ketika seseorang membaca buku disadari atau tidak pasti pengetahuannya bertambah. Tinggal sedikit atau banyaknya ilmu tersebut tergantung pemahaman pembaca itu sendiri.
            Sebagaimana tersebut diatas, membuat penulis merasa ingin sekali membaca sebuah buku dan membuat seperti analisis buku dalam bentuk resensi. Karena, dengan membuat resensi ini kita dapat belajar kritis terhadap sesuatu dan juga kita dapat mengetahui apa kelebihan dan kelemahan sebuah buku.
            Disini penulis mengambil sebuah buku yang berjudul “PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA” karya Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, M. Sc. Ed. Alasan pemilihan buku karena buku tersebut menjadi salah satu buku referensi wajib dalam mata kuliah pengembangan budaya dan seni dalam PAI. Alasan lain, dari judulnya menggarah pada bagaimana hubungan antara pendidikan, budaya, dan masyarakat madani di Indonesia. Penulis kira ini penting nantinya ketika penulis sudah terjun ke dalam masyarakat. Sebagai seorang pendidik harus melihat aspek kebudayaan dan masyarakat madani Indonesia. Sehingga, tidak terjadi sebuah problem nantinya ketika mengajar atau berdakwah (Pendidikan Agama Islam).

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Gambaran Secara Singkat Mengenai Isi Buku:
            Dalam buku ini setidaknya dibagi menjadi sembilan bab pokok dan ditambah dengan pendahuluan di bagian awal dan lampiran di bagian akhir. Mulai dibagian atau bab pertama membahas tentang hakekat pendidikan. Dalam buku ini disimpulkan bahwa hakekat pendidikan adalah suatu proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat dan membudaya dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional dan global. Dalam hakekat pendidikan tersebut, didalamnya mengandung komponen-komponen sebagai berikut; pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan, proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia, eksistensi manusia yang memasyarakat, proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya, dan bahwa proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi-dimensi ruang dan waktu.
Bab dua membahas tentang hakekat kebudayaan. Dalam buku ini, ketika kita membahas tentang hakekat kebudayaan maka kita juga akan mencari hakekat manusia. Karena, inti dari kebudayaan itu sendiri adalah manusia. Dalam pembahasan tersebut juga ditemukan bahwa kebudayaan mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan.
Bab ketiga membahas tentang pendidikan dalam kebudayaan. Dalam bab ini menyatakan peranan pendidikan dalam kebudayaan dapat dilihat dari perkembangan manusia. Sebagaimana sudah disinggunf di awal tadi bahwa antara pendidikan dengan kebudayaan tidak dapet dipisahkan. Lebih jauh lagi, pendidikan merupakan jalan untuk mentransmisikan budaya. Artinya, kebudayaan ditransmisikan (diwariskan) dari generasi ke generasi. Kemudian dalam pendidikan sebagai peroses pembudayaan didalamnya memuat inovasi dan penemuan, difusi kebudayaan, akulturasi, asimilasi, inovasi, fokus, krisis, dan visi masa depan.
Bab empat membahas bagaimana kebudayaan dalam pendidikan. Ketika kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, bahkan kebudayaan menjadi alasan pendidikan sendiri, kebudayaan menyajikan unsur universal yang harus bernilai kebangsaan. Kebudayaan menjadi hal yang dibahas dalam pendidikan.
Bab lima membahas tentang pendidikan kebudayaan. Bahwa pendidikan nasional harus dilandasi oleh kebudayaan nasional. Menurut Koentjaraningrat, pendidikan nasional indonesia merupakan suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat memberi identitas kepada setiap warga negara Indonesia dan kebudayaan nasional Indonesia merupakan suatu sistem gagasan dan pralambang yang dapat dipakai oleh semua warga negara Indonesia yang bhineka tunggal ekaitu untuk saling berkomunikasi dan memperkuat solidaritas nasional.
Bab enam memaparkan tentang kebudayaan pendidikan. Dalam buku tersebut menyatakan bahwa kebudayaan pendidikan (educational culture) merupakan gagasan, konsep, yang mendasari praksis pendidikan. Salah satu contoh praksis pendidikan adalah masih adanya pengaruh budaya pendidikan kolonial yang sampai saat ini ada. Implikasi budaya tersebut dalam kebudayaan pendidikan yang mendewakan ijazah formal.
Dalam bab tujuh membahas mengenai manusia berpendidikan dan manusia berbudaya. Dalam buku ini mengemukakan pendapat ahli yang diantaranya ada yang menyatakan bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama dengan manusia berbudaya, karena menurut mereka pendidikan adalah aspek dari kebudayaan. Ada pula yang menyatakan bahwa antara manusia berpendidikan dengan manusia berbudaya adalah berbeda. Manusia berpendidikan (educated man) diartikan sebagai manusia yang berkembang intelektualnya karena pendidikan (sekolah), sedangkan manusia berbudaya (civilized) adalah seseorang yang telah menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya.
Bab delapan membahas tentang masyarakat madani Indonesia. Dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, berkebudayaan tinggi dan maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat indonesia yang demokratis atau masyarakat madani Indonesia merupakan tujuan atau visi dari gerakan reformasi dan reformasi pendidikan nasional.
Bab sembilan atau bab terakhir membahas tentang pendidikan untuk masyarakat madani Indonesia. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pendidikan dalam masyarakat madani Indonesia tidak lain adalah proses pendidikan yang mengakui akan hak-hak serta kewajiban seseorang dalam lingkungan masyarakat. Paradigma baru pendidikan dalam membangun masyarakat madani Indonesia dalam buku ini ditempuh dengan cara berikut; pendidikan dari, oleh, dan bersama-sama masyarakat, pendidikan didasarkan pada kebudayaan nasional yang bertumpu pada kebudayaan lokal, proses pendidikan mencakup proses homanisasi dan proses humanisasi, pendidikan demokrasi, kelembagaan pendidikan, dan desentralisasi menejemen pendidikan nasional. Diharapkan nantinya hasil produk pendidikan dapat memiliki sikap demokratis, toleran, saling pengertian, berakhlak tinggi, beriman dan bertakwa, serta manusia dan masyarakat yang berwawasan global.
B.      Kelebihan Buku
Sebagai bentuk apresiasi terhadap buku yang penulis baca, dirasa perlu untuk memaparkan sedikit kelebihan buku sesuai apa yang penulis temui. Kelebihan buku adalah sabai berikut:
1.      Pembahasan dari bab per bab cukup sistematis,
2.      Pembahasan mengenai hubungan pendidikan, kebudayaan dan masyarakat madani Indonesia cukup jelas,
3.      Buku diperkaya dengan lampiran yang didalamnya membahas berbagai isu-isu aktual yang juga memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan buku,
4.      Dalam pembahasanya, diperkuat dengan teori-teori dari para ahli yang dapat memperkuat argumennya,
5.      Bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dipahami,

C.      Kelemahan Buku
Tidak ada sesuatu apapun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dalam penulisan buku ini. Tujuan dari pengunggkapan kelemahan ini semata-mata bukan karena ingin mencari-cari kekurangannya, melainkan sebagai saran dan kritik demi perbaikan buku ini kedepannya. Kelemahan buku menurut penulis adalah sabagai brikut:
1.      Kenapa footnote mesti diletakkan di akhir bab, itu dapat mempersulit pembaca ketika hendak ingin tahu siapa yang membuat pernyataan tersebut,
2.      Ada beberapa pernyataan yang diulang dari bab ke bab,
3.      Kurang ada pernyataan kesimpulan dari pembahasan, penulis (Prof. Tilaar) tidak menyimpulkan pembahasa dari para ahli yang disajikan,

D.     Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh pembaca dari membaca buku ini adalah:
1. Akan menambah kazanah keilmuan berkenaan dengan hubungan pendidikan, kebudayaan dan masyarakat madani indonesia,
2.      Pembaca dapat lebih menghargai kebudayaan yang timbul dimasyarakat,
3.    Pembaca dapat mengambil nilai-nilai yang baik dari buku tersebut, contohnya seperti dalam bab sembilan diatas,

BAB III
PENUTUP

            Demikian pembahasan penulis mengenai buku yang berjudul “PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA” karya Prof. Dr. H. A. R. Tilaar, M. Sc. Ed. Jika terdapat kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga teman-teman dapat mengambil manfaat dari pembahasan diatas. Terima kasih,..

1 komentar:

  1. Z4iN Oemam

    bagus sekali ringkasan buku ini, penejlasannya mudah dipahami dan sangat cocok untuk para calon pendidik. namun saya bingung dengan tulisan saudara, apa sih perbedaan proses pendidikan mencakup proses homanisasi dan proses humanisasi?

Posting Komentar